Dishub Mudahkan Regulasi Perizinan Pengusaha Angkutan Umum, Dorong Pertumbuhan Jasa Transportasi di Kutim
Dishub Mudahkan Regulasi Perizinan Pengusaha Angkutan Umum, Dorong Pertumbuhan Jasa Transportasi di Kutim
AspirasiNews.id, Sangatta- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) lewat Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim berupaya mendorong pengusaha angkutan umum agar lebih aktif. Dengan memberikan kemudahan dalam regulasi perizinan. Hal ini dikatakan oleh Kepala Dishub (Kadishub) Kutim, Joko Suripto belum lama ini. Dijelaskannya, bahwa pihaknya berfokus pada fasilitasi perizinan bagi pengusaha angkutan.
“Strategi kami adalah mendorong para pengusaha bergerak di bidang angkutan. Kami hanya memfasilitasi masalah regulasi,” kata Joko saat ditemui awak media di ruang kerjanya baru-baru ini.
Dirinya memberikan contoh, jika ada angkutan umum yang ingin membuka trayek, dari Sangatta ke Kaubun atau Sangkulirang. Dishub siap membantu dalam proses perizinannya.
“Mari kita bantu masalah perizinannya,” tambahnya.
Namun, dirinnya juga mengakui. Bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di Kutai Timur dan Kalimantan Timur (Kaltim). Tetapi melainkan hampir di seluruh Indonesia.
“Dengan banyaknya taksi online, para pengusaha angkutan umum mulai berpikir. Karena investasi yang dibutuhkan sangat besar,” jelas Joko.
Orang nomor satu di Dishub Kutim tersebut menyoroti, bahwa hanya pelaku usaha lama yang bisa bertahan dalam persaingan ini. Sementara pengusaha baru masih jarang muncul.
“Intinya, strategi kami adalah mempermudah regulasi terkait perizinan,” tegas Joko lagi.
Dalam upaya ini, Dishub juga berencana untuk melakukan perencanaan jaringan angkutan yang lebih baik. Sehingga bisa memperudah masyarakat, juga bagi para pelaku usaha angkutan umum.
“Kami akan membuat perencanaan jaringan dulu. Tahun depan, insya Allah, kebutuhan angkutan akan lebih terencana,” ujarnya.
Joko menambahkan, untuk menarik minat penumpang. Mereka akan berusaha menempatkan pelaku UMKM di terminal. Sehingga dalam terminal ada tempat untuk berbelanja.
“Nanti bukan hanya terminal, tetapi juga ada pelaku UMKM sebagai daya tarik,” beber Joko Suripto. (Adv/Adm1)
