Pendidikan Gratis Sampai S3 Rudy-Seno Banyak Dukungan, Kepala SMK Medika Contohnya
AspirasiNews.id, Samarinda- Program Gratispol yang digagas oleh pasangan calon (Paslon) Gubernur-Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) nomor 2 Rudy-Seno banyak mendapat dukungan. Satu diantaranya dari Kepala SMK Medika Samarinda, Mus Mulyadi. Dirinya menyatakan dukungannya terhadap Gratispol untuk pendidikan gratis hingga jenjang S3 sangat luar biasa.
Mus Mulyadi yang telah menggeluti dunia pendidikan selama puluhan tahun menilai, program itu sangat masuk akal. Mengingat Kaltim memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Seharusnya dapat digunakan untuk menyediakan pendidikan yang terjangkau dan berkualitas. Terutama bagi seluruh masyarakat.
Program Pendidikan Gratis Rudy-Seno untuk Negeri dan Swasta, Guru Hingga Pelajar Sangat Mendukung Sekolah Gratis
“Wajar dan memang harus dilakukan. Supaya anak-anak Kaltim tidak tertinggal tingkatan pendidikannya dibandingkan daerah lain,” ungkap Mus Mulyadi saat ditemui media ini di sela-sela kegiatan pertadingan Futsal Cup Ke-4 SMK Medika yang diikuti 160 tim dari seluruh Kaltim.
Mulyadi ini menambahkan, bahwa dengan APBD Kaltim yang besar. Seharusnya alokasi pendidikan sebanyak 20 persen lebih dari cukup. Khususnya untuk menjalankan program pendidikan gratis tersebut.
Bahkan menurutnya, terdapat dana lebih yang bisa digunakan. Terutama jika dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari sektor-sektor terkait, juga dimanfaatkan secara optimal.
Mus Mulyadi juga mengungkapkan dilemanya dalam berkecimpung di dunia pendiidkan. Diuraikannya banyak sekolah swasta di Kaltim mengalami kesulitan finansial. Karena biaya operasionalnya cukup besar. Termasuk gaji para pengajar, yang harus ditanggung sendiri.
Untuk itu, program pendidikan gratis justru memberikan peluang bagi sekolah-sekolah swasta. Untuk bertahan dan berkembang. Karena itu, Muyadi dengan tegas mengatakan, sangat setuju dengan Program Pendidikan Gratis tersebut.
“Saya sangat setuju,” ucap Mulyadi tegas.
Dirinya juga mencatat bahwa dalam skema pendidikan gratis ini, perlu dibedakan. Antara sekolah negeri dan swasta.
“Guru di sekolah negeri sudah mendapat gaji dari pemerintah. Berbeda dengan swasta, yang harus mencari sumber dana tambahan. Untuk menggaji guru dan operasional lain,” pungkas Mus Mulyadi. (***)