Polnes-Poltanisa-Poltekba-PNN dan Pemprov Kaltim Perkuat Ekosistem Kemitraan Pendidikan Vokasi Jadi aktor Pembangunan
AspirasiNews.id, Samarinda- Politeknik Negeri Samarinda (Polnes), Politeknik Pertanian Negeri Samarinda (Poltanisa), Politeknik Negeri Balikpapan (Poltekba), Politeknik Negeri Nunukan (PNN) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim telah melaunching Program Penguatan Ekosistem Kemitraan (PPEK). Bertujuan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah (PIBPD). Keempat Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) ini merupakan tim konsorsium ekosistem kemitraan di Kaltim-Kaltara.
Acara itu dihelat di Ruang Ruhui Rahayu, Kantor Gubernur Kaltim Jalan Gajah Mada Samarinda Selasa (26/9/2023). Kegiatan dirangkai pelantikan Tim Koordinasi Revitalisasi Daerah Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TKDV) serta Dewan Pendidikan Provinsi Kaltim oleh Gubernur Kaltim, Isran Noor.
Ahyar M Diah, Direktur Polnes dan PTV pengampu PPEK memberikan laporan dan penjelasan singkat. Menurutnya, PPEK untuk PIBPD itu adalah program riset yang diselenggarakan oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan pendanaan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Program ini merupakan grand design riset pengembangan di daerah dalam kurun waktu 3 tahun. Mengacu pada potensi dan keunggulan di daerah serta agenda prioritas pembangunan daerah.
“Saat ini kami laporkan terdapat 20 PTV yang menjadi pengampu program. Satu diantaranya yaitu Polnes yang mencakup Provinsi Kaltim-Kaltara. Lebih detail lagi, yang terlibat dalam program ini mencapai 65 PTV negeri dan swasta yang menjadi anggota konsorsium. Jadi total ada 85 PTV dari 27 Provinsi di seluruh Indonesia,” ucap Ahyar.
Program ini bertujuan mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antar satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah. Untuk menghasilkan policy brief yang berisi workforce planning dan innovation planning. Guna menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi atau kebutuhan daerah. Kemudian menghasilkan inovasi model yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah. Secara khusus Ahyar berharap pelaksanaan dari program ini bisa menjawab persoalan dasar pendidikan vokasi.
“Kolaborasi yang tercipta dengan stakeholder terkait, mampu menyelesaikan kesenjangan antara supply dan demand,” ujar Ahyar.
Pendidikan Vokasi Harus Menjawab Kebutuhan Masyarakat
Selain melantik TKDV dan Dewan Pendidikan Kaltim, Isran Noor juga memberikan pesan bahwa pendidikan vokasi sangat diperlukan sebagai aktor pembangunan ekonomi daerah. Walaupun demikian, orang nomor satu di Benua Etam ini juga menggaris bawahi tantangan pendidikan saat ini semakin berat akibat kemajuan teknologi yang begitu cepat. Menurut Isran, pendidikan vokasi harus beradaptasi menyesuaikan perkembangan teknologi, kebutuhan industri, dan potensi dari daerah.
“Kita harus kejar, jangan sampai pendidikan vokasi kita ketinggalan,” kata Isran.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Kiki Yuliati juga menyaksikan pelantikan tersebut. Kiki menyampaikan bahwa urgensi program ekosistem kemitraan yaitu persoalan mempersiapkan generasi muda yang berkualitas tidak bisa dilakukan hanya oleh Kemendikbudristek.
“Maka prinsip utama yang perlu diutamakan adalah gotong-royong dari semua pihak. Sehingga kami menyebutnya sebagai ekosistem kemitraan,” beber Kiki.
Wanita berkerudung ini menguraikan tujuan pendidikan vokasi tidak hanya cukup mencerdaskan kehidupan bangsa. Melainkan juga mensejahterakan masyarakat. Melalui Program Ekosistem Kemitraan pihaknya berharap dapat memetakan demand driven. Agar pendidikan vokasi tidak lepas dari konteks kebutuhan masyarakat setempat.
“Pembangunan pendidikan vokasi sangat diperlukan di tengah lingkungan masyarakat,” kata Kiki.
Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar ingin menurunkan tembok-tembok tinggi antar lembaga. Tujuannya menurut Kiki agar siapapun masyarakat bisa masuk bekerjasama dan menjadi co-creator pendidikan. Semangat yang sama juga hadir melalui Program Ekosistem Kemitraan sebagai usaha untuk mendorong kolaborasi stakeholder di daerah dan pendidikan vokasi untuk menjadi aktor pembangunan.
“Semua stakeholder di daerah dapat memberi masukan kepada kami. Agar kami dapat menyelenggarakan pendidikan vokasi yang berkualitas,” tandas Kiki.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur dari empat PTV pengampu dan anggota program yang ada di Kaltim-Kaltara. Kemudian pelantikan di saksikan oleh Direktur Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi (APTV), Benny Bandanadjaja. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati. Koordinator Wakil Ketua Kadin daerah Provinsi Kaltim, Zuhdi Yahya. Ketua dan anggota TKDV Provinsi Kaltim, Ketua dan anggota Dewan Pendidikan Kaltim, serta berbagai perusahaan multi nasional, UMKM, Asosiasi, Komunitas maupun dinas terkait.(adv/Adm1)