27/07/2024

PAMA ABKL-Puskesmas Batuah Sosialisasi Deteksi Dini Stunting

0

PAMA ABKL-Puskesmas Batuah Sosialisasi Deteksi Dini Stunting

REMAJA putri diberbagai sekolah Desa Batuah menyambut positif aksi deteksi dini stunting yang dilakukan oleh PAMA ABKL bersama Puskesmas Batuah.

AspirasiNews.id, Loa Janan- Kasus stunting di Indonesia menjadi salah satu ‘momok’ menakutkan bagi masyarakat. Karena Stunting atau masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka panjang mengakibatkan terganggunya pertumbuhan anak. Seperti tinggi anak terhambat dan perkembangan daya ingat anak pada penangkapan materi belajar di sekolah juga menurun.

BanKaltimtara / Bank Kaltim-Kaltara

Oleh karena itu PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Site ABKL menaruh perhatian besar. Bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Batuah, Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) berupaya untuk menanggulangi kasus stunting ini. Dengan cara melakukan sosialiasi deteksi secara awal gangguan stunting di Desa Batuan. Terutama pada anak usia sekolah dasar (SD). Sedikitnya ada 5 sekolah yang dikunjungi selama Juni ini.

“Dengan sosialisais dini ini kami berikan pemahaman secara jelas dan rinci serta cara pencegannya. Sehingga kasus stunting pada anak bisa diminimalisasi. Dengan begitu pertumbuhan anak bisa lebih optimal,” jelas Project Manager PAMA ABKL, Sapto Dewo didampingi CSR, Ignatius Rinaldi.

Tambah Sapto sosialisasi itu bentuk perhatian PAMA ABKL pada warga agar mereka terbuka wawasannya tentang stunting. Karena diakuinya stunting ini masih awam di telinga masyarakat. Sehingga masyarakat harus terus di edukasi tentang bahaya dan cara penaggulangan stunting pada anak sebagai generasi penerus bangsa.

GURU dan siswa serta orang tua di sekolah Desa Batuah menyambut positik aksi PAMA ABKL bersama Puskesmas Batuah sosialisasi stunting.

“Alhamdulilah sosialisasi ke sekolah ini disambut positif oleh guru dan orang tua murid di berbagai SD Desa Batuah. Mereka sangat senang dengan informasi yang bermanfaat secara jelas oleh dokter,” ujar Sapto Dewo.

Kepala Puskesmas Desa Batuah, dr Yuyut mengungkapkan gizi buruk ini banyak faktor. Mulai dari pola makan makanan yang tidak sehat, kurang terjaganya kebersihan dan tidak memperhatikan gizi yang dikonsumsi pada anak. Sehingga asupan nutrisi makanan untuk pertumbuhan anak tidak tercukupi dan mengakibatkan tumbuh kembang anak terhambat. Skrining awal stunting ini bisa diketahui dari anemia atau cek darah merah.

“Diharapkan setelah sosialisasi ini masyarakat bisa lebih perhatian lagi pada anaknya tentang asupan gizi. Terutama bagi orang tua agar anaknya tumbuh secara sehat harus peduli pada konsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna,” harap Yuyut. (Adm1)

Tinggalkan Balasan