20/11/2025

Dua Oknum Anggota Polisi Tersangka Kasus Penipuan Seleksi Akpol di Wilayah Polda Jateng

0
Dua Oknum Anggota Polisi Tersangka Kasus Penipuan Seleksi Akpol di Wilayah Polda Jateng

Dua Oknum Anggota Polisi Tersangka Kasus Penipuan Seleksi Akpol di Wilayah Polda Jateng

Loading

AspirasiNews.id, Semarang- Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah (Jateng) telah menetapkan dua anggota Polres Pekalongan. Karena sebagai tersangka, kasus dugaan penipuan, berkedok seleksi penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang.

“Total ada empat tersangka. Dua orang di antaranya merupakan oknum anggota Polres Pekalongan. Berinisial F dan AUK,” jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Dwi Subagio, pada Rabu (5/11/2025), dilaporkan Antara.

Bankaltimtara Dari Impian Jadi Kenyataan
Bankaltimtara Dari Impian Jadi Kenyataan

Sedangkan dua tersangka lain, berinisial SAP dan JW. Keduanya merupakan warga sipil, yang menjadi otak dari kasus dugaan penipuan. Berkedok seleksi penerimaan calon taruna Akpol tersebut.

Dirreskrimum mengatakan, dua anggota Polisi yang terlibat dalam tindak pidana tersebut. Statusnya bertugas menyebarkan informasi, tentang seleksi penerimaan Akpol, dan menjadi penghubung dengan korban.

Tindak pidana penipuan yang dialami korban bernama Dwi Purwanto, warga Kabupaten Pekalongan. Terjadi antara Desember 2024, hingga April 2025.

Korban menerima tawaran dari dua anggota Polres Pekalongan, berinisial F dan AUK. Pelaku mengatakan, jika anak korban ingin masuk ke Akpol Semarang, syaratnya harus membayar Rp3,5 miliar.

Dua Oknum Anggota Polisi Tersangka Kasus Penipuan Seleksi Akpol di Wilayah Polda Jateng
Dua Oknum Anggota Polisi Tersangka Kasus Penipuan Seleksi Akpol di Wilayah Polda Jatengdetikcom

Korban yang menyetujui penawaran itu, kata Dwi Subagio, total sudah menyerahkan uang senilai Rp2,6 miliar kepada pelaku. Namun dalam perjalanannya, ternyata anak korban langsung dinyatakan gagal, saat tes pemeriksaan kesehatan tahap pertama.

Dirreskrimum mengungkapkan. Korban sempat dikenalkan dengan tersangka SAP dan JW, yang mengaku memiliki jaringan dengan pimpinan Polri.

“SAP mengaku sebagai adik Kapolri, yang bisa mengupayakan kuota pada seleksi Akpol. Sementara JW mengaku mengenal banyak petinggi Polri, untuk meyakinkan korban,” kata Dirreskrimum.

Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat dengan Pasal 378 KUHP. Tentang penipuan, atau Pasal 372 KUHP. Tentang penggelapan. (***)

Tinggalkan Balasan