17/01/2025

Firdaus dan Grace, Pengusul Gelar Kepahlawanan Mendapat Penghargaan dari FORMAS, Kado Ahir Tahun untuk SMSI

0
Firdaus dan Grace, Pengusul Gelar Kepahlawanan Mendapat Penghargaan dari FORMAS, Kado Ahir Tahun untuk SMSI

Firdaus dan Grace, Pengusul Gelar Kepahlawanan Mendapat Penghargaan dari FORMAS, Kado Ahir Tahun untuk SMSI

Loading

AspirasNews.id, Jakarta– Ketua Umum (Ketum) Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus, mengusulkan. Untuk pemberian gelar kepahlawanan nasional pada RM Margono Djojohadikusumo. Oleh karena itu dia mendapatkan penghargaan dari Forum Masyarakat Indonesia Emas (FORMAS).

Penyampaian penghargaan inisiator gelar pahlawan itu dibacakan oleh Ketua Umum (Ketum) FORMAS, Yohanes Handojo Budhisedjati. Bertempat di Auditorium Abdulrahman Saleh, Radio Republik Indonesia (RRI), Jakarta, pada Senin (30/12/2024).

Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman 2024
Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman

Selain Firdaus, juga pengusul gelar kepahlawanan nasional lainnya. Seperti Grace Siahaan Njo, aktivis Vox Point Indonesia yang mengusulkan Herman Yosep Fernandez.

Usai pembacaan para penerima penghargaan oleh Ketua Umum FORMAS. Dilanjutkan dengan pemberian ucapan selamat,oleh Ketua Dewan Pembina FORMAS, Hashim Djojohadikusumo.

Hashim juga memberi selamat kepada para penerima penghargaan lainnya. Termasuk sejumlah Ormas yang ikut berperan, dalam kepedulian terhadap masyarakat.

Pemberian penghargaan tersebut, juga menandai kegiatan peluncuran program Gerakan Masyarakat Peduli Anak Sekolah (Gemas). Juga peresmian 19 anggota Ormas yang baru tergabung dalam FORMAS.

Gelar Kepahlawanan

Ketua Umum SMSI Firdaus, mulai merintis pengusulan gelar pahlawan nasional untuk RM Margono Djojohadikusumo cukup panjang. Dimulai dengan menggelar beberpa kali Focus Group Discussion (FGD).

FGD itu untuk mendukung RM Margono Djojohadikusumo, sebagai Pahlawan Nasional Indonesia. Dengan menghadirkan pakar-pakar sejarah. FGD berlangsung di Jakarta Pusat, pada Selasa (29/10/2024).

Diskusi mengungkapkan, bahwa kontribusi Margono. Yakni dalam memperbaiki kondisi ekonomi pasca-kemerdekaan dinilai sangat penting. Terutama dalam mendukung kehidupan ekonomi bangsa.

RM Margono saat itu sebagai pendiri dan Direktur Utama (Dirut) BNI. Margono turut merancang bank sentral, yang menjadi fondasi ekonomi nasional. Tepatnya setelah pelantikan Soekarno dan Hatta, menjadi Presiden dan Wapres (Wakil Presiden) RI pertama.

Setelah dibentuk Kabinet Presidentil dan Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS), Margono mengusulkan. Supaya dibentuk sebuah Bank Sentral atau Bank Sirkulasi. Seperti yang dimaksud dalam UUD-45.

Soekarno-Mohammad Hatta, kemudian memberikan mandat kepada Margono. Untuk membuat dan mengerjakan persiapan pembentukan Bank Sentral (Bank Sirkulasi) Negara Indonesia. Tepatnya pada tanggal 16 September 1945.

Kemudian pada tanggal 19 September 1945, sidang Dewan Menteri Republik Indonesia memutuskan. Untuk membentuk sebuah Bank milik negara, yang berfungsi sebagai “Bank Sirkulasi”.

Seiring usulan gelar kepahlawanan tersebut, Menteri Sosial (Mensos)-RI, Saifullah Yusuf atau sering disapa dengan panggilan Gus Ipul. Pada Minggu (10/11/2024) di Jakarta menilai. Bahwa pemberian gelar pahlawan pada Raden Mas (RM) Margono Djojohadikusumo, kakek Prabowo Subianto Presiden RI sangat layak.

Pendapat Gus Ipul sejalan dengan penilaian Serikat Media Siber Indonesia (SMSI). Yakni mengusulkan RM Margono diberi penghargaan, sebagai pahlawan bangsa. Karena kiprahnya di bidang ekonomi.

Herman Yosep Fernandez

Grace Siahaan Njo, dalam memperjuangkan Herman Yosep Fernandez. Juga diawali dengan menggelar Focus Grup Discusion (FGD). Dengan mengusung tema ‘Herman Fenandes dari Perlawanan Bawah Tanah di Bayah, Hingga Gugur di Yogyakarta’. FGD itu menghadirkan narasumber dari tokoh pers nasional, dan juga peneliti sejarah. FGD Grace ini dihelat di Serang, Banten, pada Senin (21/10/2024).

Herman Fernandez dikenal sebagai tokoh perlawanan bawah tanah di Bayah, Banten. Tepatnya pada masa pendudukan Jepang. Perjuangannya bersama tokoh pergerakan nasional lainnya. Dia membentuk jaringan perjuangan romusha, yang menolak eksploitasi kerja paksa oleh Jepang.

Pada masa revolusi fisik, Fernandez bergabung dengan Tentara Pelajar di Yogyakarta. Dia ikut berjuang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Puncak perjuangannya terjadi dalam pertempuran di Sidobunder, Kebumen. Dimana ia telah gugur bersama rekannya, Alex Rumambi. (***)

Tinggalkan Balasan