Media Gathering PAMA 2024 di Wonosobo, Cegah Pemanasan Global Fokus Pembangunan Desa Proklim Kawista
AspirasiNews.id, Wonosobo- PT Pamapersada Nusantara (PAMA) kembali mengadakan Media Gathering 2024 se-Indonesia pada Selasa (7/5/2024). Acara tahunan bersama awak media seluruh job site PAMA Group kali ini di Pusatkan di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengan (Jateng). Tepatnya di Aula Hotel Dafam, Jalan Dieng Rowopeni Kalianget Kecamatan Wonosobo. Acara silaturahmi dan ramah tamah ini dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Mars PAMA. Mengusung tema “A Sustainability Life Style Toward Green Growt” atau gaya hidup berkelanjutan menuju pertumbuhan ramah lingkungan.
Dilanjutkan dengan pemaparan berbagai program kerja dari PAMA beserta anak usahanya. Manajemen PAMA diawali Direktur PAMA Ari Sutrisno, dan CSR Departement Head Maidi Irvan didampingi SRGS Division Head Puguh Sasetyo serta SER Departement Head Gunawan Setiadi. Kemudian dilanjutkan sosialisasi singkat dari anak usaha PAMA, seperti PT Turangga Rosouced dan PT Energia Prima Nusantara (EPN) oleh Boy Gemino Kalauserang sebagai Direktur.
“Selamat datang bagi rekan-rekan Media Gathering PAMA Group 2024 dari sekitar 13 job site PAMA se-Indonesia dalam ajang silaturahmi yang akan dirangkai dengan kunjungan ke Desa Kawasan Wisata (Kawista) di Wonosobo ini. Momen spesial ini yang perlu disebarluaskan ke khalayak sebagai percontohan. Bahwa PAMA juga konsen pada perhatian lingkungan diluar wilayah operasional,” jelas Ari Sutrisno dalam sambutannya.
Tambah Ari, PAMA saat ini terus menggelorakan konsep pertumbuhan ekonomi hujau yang ramah lingkungan dengan 4 poin utama. Diantaranya ada pengembangan portofolio, mengarah pada renewable energy, atau energi yang bersumber pada energi alamiah. Seperti sinar matahari, angin hujan, geotermal dan biomassa. Diantaranya cel surya, pembangkit listrik tenaga air dan sebagainya. Kemudian juga akan menerapkan energi mix, yang mengikuti peraturan pemerintah bahwa Indonesia tidak boleh hanya tergantung pada energi berbasis fosil saja. Yakni sudah harus beralih ke bio disel 40 (B40).
Ari menambahkan berbagai tindakan itu merupakan upaya efisisnesi penggunaan energi, juga sebagai bentuk dalam mengurangi zero energi dan sudah dikembangkan di beberapa tempat. Selanjutnya PAMA juga berupaya dalam menekan pemanasan global rumah kaca dengan program lingkungan (Proklim) dan gas karbon melalui pemeliharaan hutan.
“Proklim darma bhakti pada kegiatan sehari-hari ini agar bisa diaplikasikan pada kegiatan proklim desa binaan kami. Mudah-mudahan ini menjadi kebermanfaatan dan bisa memberikan keberkahaan bagi semuanya,” beber Ari di hadapan awak media dan manajemen PAMA.
Maidi Irvan menerangkan, Proklim bukan hanya sebuah program, melainkan sebagai perjalanan menyeluruh yang dimulai dari kerentanan dan resiko perubahan iklim. Langkah demi langkah diambil pihaknya untuk melakukan identifikasi rumah kaca dan pengembangan masyarakat. Kemudian dilakukan penyusunan rencana aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di tingkat lokal.
“CSR PAMA pada Proklim ini tidak sekedar teori, tetapi juga aksi. Kami sudah merangkul lebih dari 6.000 kampung iklim di 34 provinsi dan 350 kabupaten se-Indonesia sejak 2013. Di 2024 ini menjadi momen penting, karena PAMA membina 29 kampung Proklim di seluruh area operasional dengan berbagai kategori. Mulai dari Proklim Pratama hingga Lestari,” tegas Maidi.
PAMA juga terus fokus berupaya dalam merubah perilaku masyarakat terhadap Proklim. Terlebih pada generasi penerus dengan membina berbagai sekolah menuju adiwiyata. Satu diantaranya adalah SMPN 3 Selomerto di Wonosobo yang akan dikunjungi dalam agenda media gathering PAMA 2024 kali ini. Karena dinilai sekolah sebagai garda terdepan mencetak generasi penerus dalam menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
“Berbagai langkah strategis ini kami ingin mewujudkan masyarakat yang peduli lingkungan, mulai dari kampung atau dusun hingga sekolah. Ini bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi menjadi kewajiban bersama dalam menjaga lingkungan agar semakin hijau. Saat ini sudah ada 93 sekolah Adiwiyata di berbagai site PAMA,” ujar Maidi.
Selanjutnya dilakukan pemberian cinderamata dari PAMA pada perwakilan media dari Sumbawa dan abadikan foto bersama sebagai tanda sesi pemaparan dari manajemen PAMA usai. Kemudian sekitar 33 awak media dari 13 job site PAMA se-Indonesia ini diajak kunjungan ke desa Proklim di Kabupaten Wonosobo, Kecamatan Selomerto, Desa Adi Warno, Dusun Kawista (kawasan wisata) MAER (mandiri asri elok dan rapi) serta sentra UMKM binaan PAMA. Rombongan yang diangkut 5 kendaraan mini bus ini tiba langsung disuguhi dengan kesenian tari lengger dan gundengan serta pementasan wayang kulit oleh pelaku seni warga sekitar. Dilanjutkan dengan pemberian santunan uang pembinaan dari PAMA bagi 52 pelajar tingkat SMP di Desa Adi Warno tersebut. Tak lupa dalam pementasan Tari Lengger ini manajemen dan tamu undangan diajak menari bersama, hingga keakraban begitu kental terasa.
“Kita ketahui dari dampak pemanasan global di bumi ini makin meningkat, terlebih di negara tetangga di Filipina ada sekolah diliburkan karena panasnya cukup tinggi. Di Indonesia khususnya di Wonosobo Jateng ini sangat nyaman, karena dingin. Jadi untuk menjaga dingin ini kita gelorakan Desa Proklim agar makin nyaman dalam melakukan usaha dan kegiatan. Harapannya bisa berkembang terus dan lestari. Tentunya tidak ada program tanpa gambaran dan tantangan jadi harus berbagi. Insya Allah makin maju dan sejahtera,” ujar Ari Sutrisno dalam sambutannya di Desa Adi Warno tersebut sebelum Ishoma.
Usai Ishoma, perusahaan group Astra ini mengajak media mengunjungi bank sampah organik dan non organik untuk di daur ulang menjadi pupuk kompos serta kerajinan tangan hingga menjadi nilai ekonomis bagi warga. Kemudian peninjauan sanitasi sehat MCK (mandi cuci kakus) yang dibangun PAMA bersama warga sekitar untuk meningkatkan standar kesehatan. Agroforestry yang mengelola pemanfaatan sumber daya hutan yang dipadukan dengan penanaman tanaman pertanian seperti mina padi.
Juga ada budidaya sayur di pekarangan rumah dan buah di kebun, seperti Salak untuk di konsumsi maupun di jual ke pasar. Selanjutnya budidaya kolam perikanan air tawar di tambak mini maupun saluran irigasi pengairan sekitar rumah warga untuk meningkatkan konsumsi gizi warga hingga kebutuhan pasar. Disini juga ada UMKM produksi tiwul dari hasil pertanian singkong yang sudah melegenda ciri khas rasanya. Tentunya dalam kunjungan keberbagai tempat ini didampingi oleh Ketua Proklim Kawista Desa Adi Warno, Aan Ibnu Khumed.
Kunjungan dilanjutkan ke sekolah SMPN 3 Selomerto sebagai sekolah Adiwiyata binaan PAMA yang lokasinya berdampingan dengan desa Proklim Kawista itu. Disini seluruh siswa menggunakan rompi dari PAMA dalam prosesi penyambutannya. Kemudian pemberian hadiah tas dan peralatan sekolah bagi perwakilan siswa yang dinilai berprestasi dalam beberapa agenda lomba cerdas cermat.
“Kami sangat terbantu dengan program CSR PAMA ini. Karena sudah membantu dalam pengecatan gedung sekolah, bantuan rompi dan ATK serta santunan bagi anak-anak kami. Semoga terus berlanjut dan menjadikan murid kami terus semangat berprestasi menuju sekolah Adi Wiyata,” kata Kepela SMPN 3 Selomerto, Irawan Ujiono.
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat melalui Kepala Dinas (Kadis) Kebersihan Lingkungan Hidup (KLH) Endang Lisdiyaningsih mengapresiasi aksi dari kegiatan PAMA Group ini di wilayahnya. Karena Desa Proklim Kawista di Wonosobo Jateng ini merupakan lokasi yang strategis dalam berkontribusi pencegahan pemanasan global yang kian memprihatinkan. Karena di Wonosobo, khususnya Desa Adi Warno ini kelestarian lingkungan hidup sangat terjaga. Seperti sumber mata air bersih sebagai kebutuhan warga di sekitarnya dan habitat flora-fauna masih alami. Diharapkannya kegiatan tersebut bisa menambah semangat warga sekitar dalam menyukseskan Proklim.
“Kelestarian ini bisa berdampak positif bagi kesehatan lingkungan dan pendidikan. Jadi wajib terus di galakkan pelestarian lingkungan. Kami berupaya menciptakan ekonomi yang kuat tanpa mengorbankan tempat kita tinggal. Jadi Pemkab Winosobo memiliki program visi besar untuk menciptakan kampung MAER,” beber Endang.
Tentunya pemerintah kabupaten dalam mewujudkan itu semua perlu dukungan dari masyarakat dan perusahaan seperti PAMA Group. Dengan dukungan yang berkelanjutan terhadap inisiatif lingkungan dan pembangunan lokal. Membuktikan bahwa bisnis yang sukses tidak harus bertentangan dengan upaya pelestarian lingkungan. Diharapkannya kolaborasi 3 pilar pemerintah, masyarakat dan perusahaan di Desa Kawista ini dapat menjadi inspiratif desa lain untuk berbenah. Yakni bergerak maju bersama untuk menciptakan dunia yang lebih hijau serta berkelanjutan bagi generasi berikutnya.
“Semoga aksi ini menambah kesadaran dan semangat masyarakat dalam melakukan proklim dalam mencegah pemanasan global. Mari kita kelola kelestarian alam dengan bijak dan tekat kuat kobarkan spirit lingkungan hijau secara luas. Kemudian UMKM tidak hanya produksi tapi juga marketing. Kami yakin hadirnya PAMA disini bisa terealiasai semua secara maksimal,” harap Endang.
Setelah rangkaian acara selesai dilakukan, maka ditutup dengan sarasehan makan buah durian khas Desa Adi Warno Selo Merto Wonosobo Jateng. (Adv/Adm1)