Kebakaran di Samarinda Hanguskan 6 Bangunan, 40 Jiwa dari 19 KK Kehilangan Rumah
AspirasiNews.id, Samarinda- Musibah kebakaran kembali melanda warga Samarinda, pada Kamis (28/12/2023) sekitar pukul 16,30 WITa. Tepatnya di Jalan Pangeran Antasari, Gang 9, RT 5, Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu. Sedikitnya ada 6 bangunan ludes dilalap si jago merah sore ini. Bangunan semi permanen yang terbakar itu terdiri 1 rumah tunggal, 4 bangsal, 14 pintu dan 1 bangunan kos, 5 pintu. Akibat kebakaran ini, 19 kepala keluarga (KK) terdiri 40 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Tampak kepulan asap hitam tebal membumbung tinggi di kawasan pemukiman padat penduduk tersebut. Disusul dengan kobaran api. Musibah itu sontak membuat warga sekitar terkejut dan berhamburan dan langsung menyelamatkan barang-barang berharga miliknya.
Fathul Husna (24) warga sekitar mengatakan, bahwa saat itu sekitar pukul 16.30 WITA hendak berangkat kerja. Tetapi mendengar suara terikan.
“Saya pikir awalnya ada yang berkelahi, ternyata saya lihat ada asap dari sebelah rumah. Terus api langsung membesar. Asalnya dari dapur. Itu juga rumah keluarga,” singkatnya.
Humas Dinas Pemadan Kebakaran (Disdamkar) Kota Samarinda, Heri Suhendra mengatakan. Pasca menerima laporan itu, langsung menginformasikan unit posko terdekat. Dibantu relawan langsung menuju ke lokasi kejadian dan melakukan upaya pemadaman.
“Pemadaman sendiri berlangsung kurang lebih 90 menit. Lantaran memang akses masuk ke dalam gang cukup sempit. Ditambah dengan bangunan yang rata-rata semi permanen dari kayu,” ungkap Heri.
Ditanya soal asal api, dari informasi yang diterima bahwa api berasal dari salah satu rumah tunggal. Bermaterial kayu.
“Informasinya dari rumah tunggal, dan saat itu ada seorang nenek. Untuk titik api dari bagian dapur. Jadi dugaan sementara karena kompor,” singkatnya.
Terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli melalui Kapolsek Samarinda Ulu, AKP Yasir mengatakan. Ada enam bangunan yang terbakar. Terdiri dari satu rumah tunggal, bangsal tiga pintu, lima pintu, dua pintu, empat pintu dan satu indekos lima pintu.
“Jadi, total ada enam bangunan yang terbakar,” katanya.
Terkait penyebabnya hingga saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan, tetapi informasi awal api berasal dari satu buah rumah tunggal milik Hamdan.
“Asal api dari rumah Hamdan, untuk dugaannya masih diselidiki, dan masih meminta keterangan saksi-saksi. Saat itu, informasi ada penghuninya dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, hanya material,” tuturnya.
Dan untuk kerugian material akibat musibah tersebut hingga saat ini masih dilakukan pendataan.
“Masih kami lakukan pendataan,” singkatnya.
Menurut keterangan Hamdan (37) pemilik rumah diduga asal api. Dirinya mengatakan saat itu ia dari arah Loa Bakung hendak pulang dari pesantren, usai mengantarkan anaknya.
Dalam perjalanan pulang itu ia melihat dari kejauhan kepulan asap tebal hitam, dan setelah tiba ternyata rumah yang ditempatinya bersama sang keluarga sudah habis dilahap api.
“Tadi di rumah itu hanya ada ibu saya, yang tinggal disitu istri, saya dan ibu, anaknya kebetulan dipesantren,” katanya saat ditemui di lokasi kejadian kemarin.
Ia pun tak mengetahui pasti kejadian itu, lantaran sang ibu syok.
“Ibu saya hanya bilang ada api, gak tau dari mana, ya Alhamdulillah selamat, tapi barang-barang habis semua,” singkatnya.(***)