17/01/2025

Syaiful Bakhri Soroti Krisis Tenaga Pendidik dan Fasilitas Sekolah di Daerah Terpencil Kutim

0
Syaiful Bakhri Soroti Krisis Tenaga Pendidik dan Fasilitas Sekolah di Daerah Terpencil Kutim

Syaiful Bakhri Soroti Krisis Tenaga Pendidik dan Fasilitas Sekolah di Daerah Terpencil Kutim

Loading

BENNER DPRD KUTIM 2024

AspirasiNews.id, Sangatta– Kurangnya tenaga pendidik dan fasilitas pendidikan di daerah-daerah terpencil di wilayah Kutai Timur (Kutim) banyak mendapat sorotan. Kali ini atensi itu datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutim, Syaiful Bakhri. Dirinya mengungkapkan atas keprihatinannya. Dia menilai, bahwa pertumbuhan jumlah sekolah dan permintaan pembangunan ruang kelas belajar (RKB) baru, tidak sebanding. Khusususnya dengan ketersediaan tenaga pengajar yang memadai.

Bankkaltimtara CMS 2024

“Penambahan sarana sekolah seperti gedung, tentu membutuhkan tenaga pengajar baru. Namun, aturan pemerintah yang melarang pengangkatan tenaga honorer menjadi kendala besar,” Hal ini disampaikan Syaiful saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Kamis, (21/11/2024).

Dia juga memberikan contoh konkret, mengenai kondisi di Dusun Kudung, Kecamatan Bengalon. Karena daerah ini merupakan bagian dari Daerah Pemilihan (Dapil) 2.

“Di wilayah ini, akses ke sekolah terdekat memerlukan perjalanan hingga 5 kilometer. Beberapa sekolah, seperti yang berada di PT Anugerah Energitama, sudah kelebihan kapasitas. Sementara di Desa Persiapan Tepian Budaya, warga mengusulkan pembangunan gedung baru,” ungkap Syaiful.

Syaiful juga menekankan pentingnya fasilitas pendidikan yang memadai. Seperti laboratorium komputer, laboratorium IPA, dan perpustakaan. Sarana prasarana ini merupakan kebutuhan dasar dalam pengajaran.

“Sekolah-sekolah di pinggiran masih minim fasilitas ini. Jadi sangat penting untuk mendukung proses belajar mengajar agar berjalan lancar,” tambah Syaiful.

Dia menjelaskan bahwa setiap sekolah harus memenuhi standar tertentu, sesuai dengan aturan yang berlaku. Agar dalam melakukan proses pendidikan bisa sesuai dengan aturan yang ada.

“Menurut aturan, setiap sekolah harus memenuhi standar tertentu. Termasuk tenaga pendidik minimal S1, ruang belajar yang memadai. Kemudian fasilitas pendukung lainnya juga harus sesuai,” jelas Syaiful.

Selain itu, politisi dari Partai Kesejahteraan Rakyat (PKS) tersebut juga menyoroti hal pendukung lainnya. Yakni perlunya pengadaan transportasi bagi siswa yang tinggal jauh dari sekolah.

“Beberapa perusahaan swasta, seperti PT Anugerah Energitama dan PT Bima Palma Nugraha. Telah menyediakan bus sekolah bagi anak karyawan mereka. Saya mendorong pemerintah untuk mengadopsi pendekatan serupa, bagi sekolah negeri yang sulit dijangkau,” kata Syaiful.

“Nah sekarang itu nanti akan kita dorong juga pemerintah. Untuk memfasilitasi transportasi bagi siswa. Kenapa tidak, ya kan?,” pungkas Syaiful Bakhri. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan