Fraksi Gelora Amanat Perjuangan DPRD Soroti Rendahnya Pendapatan Asli Daerah Kutim di Rancangan APBD 2025
AspirasiNews.id, Sangatt- Perwakilan Fraksi Gelora Amanat Perjuangan dalam Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Hj Mulyana menyampaikan pandangan umum yang kritis. Kali ini terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025. Dia menegaskan komitmen fraksinya, untuk memastikan. Bahwa setiap pembahasan anggaran dilakukan demi kepentingan rakyat, dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
“Kami berkomitmen untuk memastikan, bahwa setiap pembahasan anggaran ini benar-benar demi kepentingan rakyat,” ujar Mulyana.
Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Paripurna (Rapur) ke-20, masa Persidangan ke-1 tahun sidang 2024/202. Di Ruang Sidang Utama DPRD Kutim, Jumat (22/11/2024).
Hadir dan disaksikan oleh Ketua DPRD Kutim Jimmy, Asisten Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Poniso Surryo Renggono. Jug para 23 Anggota Dewan serta masing-masing perwakilan unsur forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kutim.
Mulyana juga mengungkapkan, bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2025 diproyeksikan sebesar Rp.358,388 miliar. Jumlah ini hanya berkontribusi sekitar 3,21%, dari total pendapatan daerah.
“Ini menunjukkan, masih rendahnya kontribusi PAD terhadap keseluruhan pendapatan,” jelas Mulyana.
Dia juga menekankan, perlunya pemerintah daerah (Pemda) untuk fokus pada optimalisasi potensi lokal. Seperti sektor pariwisata, retribusi, dan pengelolaan aset daerah.
Lebih lanjut, Mulyana juga mencatat. Bahwa pendapatan transfer mencapai Rp10,245 triliun, yang merupakan 91,86% dari total pendapatan.
“Ketergantungan pada dana transfer ini menunjukkan kelemahan struktural. Jadi harus diperbaiki, dengan diversifikasi sumber pendapatan,” tegas Mulyana.
Pihaknya juga mengingatkan, bahwa ketergantungan yang tinggi pada dana transfer, dapat menjadi risiko. Terlebih jika terjadi pengurangan alokasi dari pemerintah pusat.
Selain itu, Mulyanan juga menyoroti perihal Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah. Jumlahnya diperkirakan sebesar Rp547,795 miliar, atau 4,91%.
“Sumber ini perlu dievaluasi. Apakah memiliki potensi pertumbuhan, atau hanya bersifat sementara,” ungkap Mulyana.
Dia menekankan, pentingnya pengelolaan fiskal daerah yang lebih mandiri dan berkelanjutan. Maka Fraksi Gelora Amanat Perjuangan berharap. Pandangan ini dapat menjadi masukan yang konstruktif bagi semua pihak.
“Kami ingin, agar setiap kebijakan yang diambil dapat mendukung sistem pemerintahan yang baik dan transparan,” kata Politisi dari Partai PAN ini.
Dia juga menambahkan. Bahwa pengelolaan anggaran yang baik, akan berdampak positif. Khususnya bagi kesejahteraan masyarakat.
Dirinya juga berharap, agar semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi. Terutama atas tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan anggara di Kutim.
“Kami berharap semua elemen dapat berkolaborasi. Demi kemajuan Kabupaten Kutai Timur,” ajak Anggota Dewan dari Daerah pemiihan (Dapil) II ini. (Adv/Adm1)