05/12/2024

DPPKB Kutim Terus ‘Perangi’ Stunting, Libatkan Camat Studi Tiru di BKKBN NTB

0
DPPKB Kutim Terus ‘Perangi’ Stunting, Libatkan Camat Studi Tiru di BKKBN NTB

DPPKB Kutim Terus ‘Perangi’ Stunting, Libatkan Camat Studi Tiru di BKKBN NTB

AspirasiNews,id, NTB- Pememerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mempercepat penurunan angka kasus stunting di wilayahnya. Upaya itu direalisasikan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim. Yakni dengan menggandeng sejumlah Camat di Kutim yang berjumlah 18 daerah. Diajak melakukan orientasi lapangan, di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nusa Tenggara Barat (NTB). Kunjungan itu dilakukan pada, Senin (11/11/2024). Bertujuan untuk mempelajari langkah-langkah efektif yang telah berhasil diterapkan NTB, dalam menekan angka stunting.

Bankkaltimtara CMS 2024

Kepala DPPKB Kutim, Achmad Junaidi B mengungkapkan. Bahwa studi lapangan ini tidak hanya untuk mengamati praktik-praktik terbaik. Tetapi juga sebagai dasar dalam menyusun langkah konkret, yang akan diterapkan di Kutim.

“Setelah melihat penerapan di lapangan, kami akan segera merancang tindak lanjut. Melibatkan camat, sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di tingkat kecamatan. Sementara DPPKB akan berperan sebagai sekretariat TPPS di tingkat kabupaten,” jelas Achmad.

Achmad juga menambahkan, DPPKB Kutim akan mengadopsi sejumlah strategi. Terutama yang sukses diterapkan oleh BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana) NTB. Namun, ia juga menekankan pentingnya adaptasi. Mengingat kondisi di Kutim berbeda dengan NTB.

“Kami akan menggunakan strategi yang sesuai dengan kebutuhan di Kutim. Sedangkan yang belum relevan akan kami evaluasi, untuk program-program masa depan,” tambah Junaidi.

Diuraikan Junaidi, salah satu fokus utama dari kunjungan ini adalah pemanfaatan data risiko stunting pada tingkat kecamatan. Data yang diperoleh akan menjadi pondasi, dalam menyusun program-program penurunan stunting yang lebih tepat sasaran. Menurut Achmad, pendekatan berbasis data ini menjadi krusial. Untuk memastikan upaya penanganan yang dilakukan benar-benar efektif.

“TPPS tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kami harap keberadaan TPPS tidak hanya sebagai struktur formal. Tetapi harus aktif, hingga di tingkat kecamatan dan desa. Setiap anggota TPPS perlu memahami tugas pokok dan fungsiny. Agar upaya penurunan stunting berjalan optimal,” ujar Achmad lagi.

Tak hanya belajar dari NTB, DPPKB Kutim juga mendorong perangkat daerah, agar dalam TPPS meningkatkan kerja sama antar bidang. Achmad menyarankan, agar mereka melakukan studi tiru, terutama di beberapa wilayah yang berhasil menekan angka stunting. Tujuannya adalah, agar mereka bisa memahami akar permasalahan di Kutim. Kemudian mampu menciptakan solusi yang lebih menyeluruh.

“Seringkali, penanganan stunting terkendala akibat lemahnya sinergi. Kami ingin memperkuat kolaborasi antar pihak. Karena dengan kerja sama yang solid, target penurunan stunting akan lebih mudah tercapai,” tegas Achmad.

Dalam agenda studi tiru tersebut, Kepala BKKBN NTB, Dr Lalu Makripuddin menyambut baik kunjungan ini. Menurutnya, upaya DPPKB Kutim dalam belajar dari pengalaman NTB, merupakan langkah yang sangat penting. Mengingat stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut kualitas generasi masa depan. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan