Pemkab Kutim Terapkan Program Sekolah Siaga Kependudukan, Ajarkan Pendidikan Keluarga Berencana Sejak Dini Pada Siswa
AspirasiNews.id, Samarinda– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus menggagas inovasi pendidikan kependudukan. Melalui program Sekolah Siaga Kependudukan (SSK). Aksi itu diaplikasikan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) dan baru-baru ini digelar di Samarinda. Acara ini, melibatkan kepala sekolah dan guru dari 7 sekolah di Kecamatan Sangatta Utara. Kegiatan berlangsung selama dua hari di Hotel Aston Samarinda, mulai Senin (28/10/2024) hingga Selasa (29/10/2024). Bimtek ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman pengelola SSK dalam menerapkan pendidikan kependudukan. Khsusunya di tingkat sekolah dasar dan menengah pertama.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim Achmad Junaidi B, membuka Bimtek ini mewakili Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim H M Agis Hari Kesuma (AHK). Dia menyampaikan, bahwa penerapan SSK tidak akan mengganggu kurikulum utama yang sudah ditetapkan. Sebaliknya, program ini menambah dimensi pengayaan. Bertujuan memperluas wawasan siswa, tentang kependudukan dan keluarga berencana serta bermasyarakat.
“Materi SSK hanya bersifat pengayaan, sehingga siswa mendapatkan pengetahuan tambahan. Tentang kependudukan dan keluarga berencana,” tegas Junaidi di hadapan peserta Bimtek yang terdiri dari para guru-guru dan pejabat pendidikan Kutim itu.
Dengan menghadirkan materi kependudukan sebagai tambahan tersebut. Diharapkan proses belajar mengajar menjadi lebih menarik dan menginspirasi siswa. Untuk memahami isu-isu terkait kependudukan yang relevan dengan kehidupan mereka saat ini.
Junaidi menambahkan, agar penerapan program ini berjalan optimal, DPPKB Kutim akan secara berkala memantau pelaksanaan SSK di sekolah-sekolah. Diharapkan, sekolah yang berhasil menerapkan program SSK dengan baik, akan menerima penghargaan khusus pada peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) mendatang. Hal ini diharapkan dapat memotivasi sekolah untuk menjadikan SSK sebagai salah satu keunggulan dalam pembelajaran.
Pembelajaran Kependudukan Melalui “Pojok Kependudukan”
Dalam upaya memperkaya pengalaman belajar siswa, program SSK menghadirkan inovasi berupa “Pojok Kependudukan”. Kepala Bidang Penata Kependudukan dan Keluarga Berencana DPPKB Kutim, Khasanah menjelaskan. Bahwa Pojok Kependudukan adalah ruang khusus di sekolah. Dirancang untuk memfasilitasi siswa dalam mempelajari berbagai isu tentang kependudukan dan keluarga berencana.
Kunjungan lapangan juga menjadi bagian dari Bimtek ini. Peserta diajak untuk belajar dari SMPN 35 Samarinda. Karena sekolah ini telah sukses menerapkan SSK. Kegiatan ini memungkinkan para peserta untuk mempelajari langsung fasilitas dan metode pembelajaran yang diterapkan di sekolah tersebut. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat mengadaptasi praktik-praktik baik tersebut di sekolah masing-masing sesuai dengan kebutuhan.
Mengintegrasikan Pendidikan Kependudukan dalam RPP
Salah satu fokus utama dalam Bimtek ini adalah bagaimana guru dapat mengintegrasikan materi kependudukan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Harapannya, pengayaan materi kependudukan tidak hanya menambah pengetahuan siswa. Tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting tentang perencanaan keluarga sejak dini.
Junaidi mengingatkan para peserta agar memberikan pemahaman yang mendalam kepada siswa. Yang sasaranya mulai dari jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekoah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat. Pemahaman itu mengenai pentingnya pengetahuan kependudukan dan keluarga berencana.
“Pastikan anak-anak kita mendapatkan pengetahuan yang memadai tentang pentingnya perencanaan keluarga,” pesan Junaidi di hadapan para guru dan peserta Bimtek lainnya.
Di akhir kegiatan Bimtek, peserta diharapkan mampu mengintegrasikan materi kependudukan ke dalam kurikulum sekolah. Dengan dukungan program SSK, diharapkan generasi muda Kutim memiliki wawasan yang lebih luas. Khususnya mengenai isu-isu kependudukan, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka di masa mendatang.
Program ini menghadirkan narasumber dari Dinas Pendidikan Kota Samarinda, BKKBN Kalimantan Timur (Kaltim), dan Kepala SMPN 35 Samarinda. Para pemateri membagikan pengalaman serta panduan dalam pelaksanaan SSK. Dengan adanya program ini, Kutim diharapkan menjadi contoh bagi wilayah lain. Yakni dalam menerapkan pendidikan kependudukan sebagai bagian dari strategi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih berkualitas. (Adv/Adm1)