05/12/2024

Pemkab Kutim Ajak Masyarakat dan Pelaku Usaha Jaga Lingkungan Melalui Program Kampung Iklim

0
Pemkab Kutim Ajak Masyarakat dan Pelaku Usaha Jaga Lingkungan Melalui Program Kampung Iklim

Pemkab Kutim Ajak Masyarakat dan Pelaku Usaha Jaga Lingkungan Melalui Program Kampung Iklim

AspirasiNews.id, Balikpapan- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus berupaya meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan. Juga mendukung penurunan emisi gas rumah kaca di wilayahnya. Aksi itu diaplikasikan dengan kembali menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek), berrtema “Peningkatan Kapasitas bagi Para Pelaku Usaha dan Masyarakat”.

Bankkaltimtara BPD KUR 2024

Acara tersebut dibuka oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretaris Kabupaten Kutai Timur H Zubair. Dirnya mewakili Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Kutim, H Agus Hari Kesuma(AHK). Kegiatan kali ini dihelat di Hotel Jatra Balikpapan, pada Sabtu (26/10/2024). Bimtek ini dihadiri sekitar 140 peserta dari berbagai latar belakang di Kutim.

Zubair mengungkapkan saat ini dunnia menghadapi ancaman perubahan iklim yang nyata. Maka pihaknya menekankan, bahwa keberhasilan perlindungan lingkungan harus diukur bukan hanya dari banyaknya pelanggaran yang ditemukan. Melainkan dari menurunnya temuan-temuan tersebut.

“Semakin sedikit temuan, itulah tanda keberhasilan pengendalian yang sebenarnya,” ujar Zubair dalam sambutannya.

Diuraikan Zubair, keberhasilan ini adalah esensi dari pengelolaan lingkungan yang seharusnya menjadi fokus utama. Zubair berpesan pada para pelaku usaha di Kutim tidak hanya memenuhi kewajiban hukum saja. Tetapi juga melakukan inisiatif nyata. Seperti penanaman pohon produktif, yang dapat bermanfaat untuk lingkungan. Sekaligus memberikan hasil bagi manusia dan hewan sekitar.

“Penanaman pohon yang menghasilkan buah, misalnya. Ini akan dapat memberikan manfaat lebih luas. Dibandingkan hanya menghasilkan oksigen saja,” urai Zubair.

Zubair juga menyoroti berbagai fenomena cuaca ekstrem yang belakangan semakin sering terjadi. Seperti hujan lebat disertai angin kencang yang menyebabkan pohon tumbang. Menurutnya, rentetan kejadian ini merupakan pengingat penting. Bahwa perubahan iklim nyata di depan mata. Oleh karena itu, kesadaran dan tindakan kolektif dari semua pihak sangat dibutuhkan. Bertujuan untuk menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.

Pemkab Kutim berharap dengan adanya pelatihan ini, baik masyarakat maupun pelaku usaha mampu berinovasi. Kemudian bisa menerapkan praktik ramah lingkungan dalam keseharian mereka. Keberhasilan Proklim di Kutim tidak hanya bergantung pada pemerintah saja. Namun juga pada komitmen setiap warga dan pengusaha, untuk menjaga kelestarian alam yang menjadi warisan bagi generasi mendatang.

Selanjutnya Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Ny Dewi Dohi menuturkan. Bahwa acara Bimtek ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten. Dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta DLH Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Selain untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha, Bimtek ini juga menyasar masyarakat. Khususnya warga sekitar lokasi Kampung Iklim yang tersebar di berbagai desa di Kutim.

“Kami berharap agar pelaku usaha dapat memahami dan menerapkan prinsip pengelolaan lingkungan yang baik. Juga mampu meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan yang ada,” jelas Dewi.

Dijelaskan Dewi, DLH Kutim telah memberikan 30 sanksi administratif kepada pelaku usaha sejak 2022 hingga 2024. Karena pelanggaran terkait pengelolaan lingkungan. Dari jumlah tersebut, baru lima pelaku usaha yang dinyatakan lolos dari sanksi. Setelah perusahaan tersebut memperbaiki tata kelola lingkungan mereka.

“Tingkat ketaatan masih rendah, dan pada kesempatan ini kami juga akan menginformasikan peraturan baru. Yaitu Permen LHK Nomor 14 Tahun 2024. Tentang Pengelolaan Kawasan dan Sanksi Administratif,” tegas Dewi.

Selanjutnya program Kampung Iklim (Proklim) menjadi salah satu strategi Pemkab Kutim dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Terutama dalam penurunan emisi gas rumah kaca. Melalui Proklim, DLH Kutim mendorong seluruh pelaku usaha untuk terlibat aktif. Yakni dalam menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Dalam acara ini, tercatat sekitar 92 peserta mengikuti Bimtek khusus. Bertujuan untuk peningkatan kapasitas pelaku usaha. Sementara kelompok lainnya difokuskan pada masyarakat di area Kampung Iklim. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan