Dispar Lestarikan Budaya-Kuliner Kutim Lewat Festival Bahari Nusantara dan Ekonomi Kreatif 2024
AspirasiNews.id, Sangatta- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali gelar Festival Bahari Nusantara dan Pekan Ekonomi Kreatif 2024. Acara ini dipusatkan di Lapangan Helipad, Pusat Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta dan. Sedikitnya dihadiri oleh ratusan masyarakat umum Kutim.
Kegiatan tersebut dibuka oleh Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setkab Kutim, Poniso Suryo Renggono. Didampingi Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata Kutim, Nurullah. Disaksikan para penjabat dari perwakilan Kejari, Polres, Forkopimda serta undangan lainnya.
Poniso Suryo Renggono Dalam sambutannya mengatakan, bahwa Festival Bahari Nusantara tersebut untuk meningkatkan warisan dan budaya Kutim. Selain itu, festival ini juga bertujuan meningkatkan wisata kuliner yang ada di Kutim. Agar kuliner dari Kutim semakin dikenal masyarakat lndonesia. Terlebih oleh wisatawan dari negara luar.
“Ini saya minta kepada Dispar. Yang mana memang potensi kuliner Kutim yang menjadi unggulan dan akan kita tingkatkan. Sehingga ketika ditanya wisatawan, kita bisa memberitahukan kuliner terbaik kita,” ujar Paniso baru-baru ini.
Diyakini Paniso, kolaborasi antara wisata budaya dan kuliner ini mampu memberikan dampak yang besar bagi Kutim. Tidak hanya dari segi perputaran ekonomi. Festival ini juga sebagai sarana memperkenalkan produk-produk unggulan dari berbagai kecamatan yang ada di Kutim.
“Apalagi bagi kita yang sudah berusia ini. Rasanya rindu dengan masakan jaman dahulu. Itu perlu dipertahankan dan dilestarikan sebagai warisan kuliner. Juga sebagai pontensi ekonomi wisata,” jelas Paniso lagi.
Kadispar Kutim, Nurullah dalam sambutannya mengatakan tujuan dari festival itu. Bahwa sebagai sarana memperkenalkan tradisi leluhur Kutim pada generasi muda dan wisatawan. Hal tersebut diyakininya penting dilakukan. Guna memastikan bahwa warisan budaya akan tetapi hidup dan dipertahankan.
“Festival ini juga merupakan ajang pertunjukan seni budaya khas dari masing-masing daerah. Seperti Kutai, Dayak dan seluruh etnis yang ada di Kutim. Jadi kita bisa memperkenalkan ini pada wisatawan. Selain itu juga pada generasi muda yang sekarang dan seterusnya,” pungkas Nurullah. (Adv/Adm1)