27/07/2024

Kutim Tuan Rumah Rakornis Pariwisata se-Kaltim, Komit Tingkatkan Wisata Ekraf dan Pendapatan Daerah

0
Wabub Kutim Kasmidi Bulang usai memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pariwisata se-Kaltim di Sangatta

Wabub Kutim Kasmidi Bulang usai memberikan sambutan di acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pariwisata se-Kaltim di Sangatta.(Nasruddin)

AspirasiNews.id, Sangatta- Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pariwisata se-Kalimantan Timur (Kaltim). Diikuti ratusan peserta penggiat wisata se- Benua Etam dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Kutim Kasmidi Bulang Selasa (5/3/2024) malam. Ditandai dengan pemukulan beduk bersama Plt Kadis Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim.

BANKALTIM EMAS

Pada kesempatan itu, Wabup Kasmidi menyampaikan bahwa Rakornis ini merupakan momen untuk menuangkan ide dan gagasan. Dalam bentuk program yang akan dilaksanakan di setiap kabupaten/kota yang ada di Kaltim. Kemudian akan disinkronkan dengan program di tingkat Provinsi Kaltim. Dengan harapan sektor pariwisata ini bisa meningkatkan pendapatan daerah selain pertambangan dan perkebunan.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim menyampaikan terima kasih atas ditunjuknya Kabupaten Kutim sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rakornis Pariwisata se-Kaltim. Harapan kita dengan adanya Rakornis ini, insya Allah akan membuahkan sebuah ide cemerlang. Berkaitan dengan kemajuan dunia kepariwisataan yang ada di Kaltim,” ucap kasmidi Bulang.

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kutim sangat konsisten dalam pengembangan dunia pariwisata di tiga tahun terakhir ini. Pada 2022 lalu sudah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 48 miliar. Kemudian di 2023 naik menjadi Rp 168 miliar. Sedangkan di tahun 2024 untuk anggaran murni sekitar Rp 118 miliar. JUmlah itu akan bertambah dianggaran perubahan nanti. Dengan harapan dunia pariwisata Kutim bisa mensupport pariwisata Kaltim secara umum.

“Berkaitan dengan dunia kepariwisataan, kita sangat mensupport baik infrastruktur maupun pemetaan potensi-potensi pariwisata yang ada di 18 kecamatan di Kutim. Kita punya garis pantai sekitar 300 kilometer lebih terbentang luas. Mulai dari perbatasan Bontang hingga Berau. Tentunya dengan berbagai aneka ragam biota lautnya. Selain itu, kita juga punya Pulau Birah-birahan, air terjun, goa dan masih banyak lagi lainnya,” jelas Wabub.

Terakhir, ia mengucapkan terima kasih atas support pemerintah Provinsi Kaltim. Karena pesta adat Lomplai sudah ditetapkan sebagai kharisma event nusantara (KEN) dari 110 event karisma nasional.

“Saya titip pak kadis, nantinya ada rembug berkaitan dengan kedekatan topografi kita dengan Berau dan Bontang. Mungkin nantinya ada lintas atau konekting jalur pariwisata antara Bontang, Kutim dan Berau,” pesannya.

Sebelumnya, Plt Kadis Pariwisata Kaltim Ririn Sari Dewi menjelaskan bahwa pariwisata merupakan sektor strategis yang begitu penting. Yakni dalam meningkatkan ekonomi, pendapatan serta menciptakan lapangan kerja. Pariwisata menjadi salah satu sektor unggulan di Provinsi Kaltim di luar sektor non migas.

“Melalui Rakornis ini, kita bisa menggali potensi yang beragam dalam menawarkan keindahan pariwisata, ekonomi kreatif (ekraf) dan potensi-potensi seni serta budaya yang ada di sekitar kita. Kita punya potensi ekraf seperti cenderamata, kuliner, tradisi, tari, ukiran itu dapat dipasarkan baik dalam negeri maupun luar negeri,” jelas Ririn.

Lebih lanjut, ia menginformasikan bahwa Provinsi Kaltim di tahun 2024 banyak agenda penting. Di antaranya ada kegiatan Diklat Latsarda. Dengan sasaran di Kabupaten Kutim, Paser, PPU, Kukar, Samarinda dan Balikpapan yang rencananya dilaksanakan pada awal Mei 2024.

Kemudian akhir Mei 2024 ada kegiatan Rakernas Kearsipan di Samarinda. Bulan Juni Balikpapan menjadi tuan rumah Apeksi Nasional. Juli Provinsi Kaltim lewat kegiatan ekraf mengundang 7 negara untuk melakukan kolaborasi pentas seni budaya. Pada Agustus agenda HUT RI, dan September MTQ tingkat Nasional dilaksanakan di Balikapapan dan Samarinda.

“Ini menjadi tantangan tersendiri bagaimana kita bisa meningkatkan kunjungan wisatawan. Sehingga produktivitas ekonomi masyarakat bisa meningkat,” pungkas Ririn. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan