DPPPA Kutim Talk Show Woman in Mining, Bupati Ajak Perempuan Semangat Asah Keterampilan
AspirasiNews.id, Sangatta- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kutim bersama Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Kutim kembali menggelar talk show, bertajuk “Woman in Mining”. Acara yang dihelat di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Minggu (3/3/2024) ini diikuti oleh ratusan peserta. Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Perempuan Internasional yang diikuti oleh perwakilan divisi kontraktor, sekolah dan universitas yang ada di Kutim. Talk show dibuka oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.
Dari pantuan media ini, panitia pelaksana (Panpel) dari DPPPA Kutim menghadirkan beberapa narasumber. Yakni Kepala DPPPA Kutim Sulastin bersama Dewan Pakar PERHAPI Bidang Komunikasi Publik dan Pemberdayaan Perempuan Zulfatun Mahmudah. Juga Act Supervisor Production Pit Bintang PT Kaltim Prima Coal (KPC) Rabiatul Adawiyah, Operator Alat Berat Wanita Berprestasi Dewi Karticha dan Penasehat Periska KPC Dewindy Ayu Safitri.
Dalam sambutannya, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengucapkan selamat memperingati Hari Perempuan Internasional.
“Kegiatan talk show bertajuk Woman in Mining ini sangat bagus sekali. Diharapkan DPPPA Kutim dapat memberikan masukan dan saling bertukar pikiran. Terkait dengan perempuan yang bekerja di pertambangan,” pinta Bupati Ardiansyah.
Ardiansyah, mengatakan batu bara masih mendominasi kemampuan fiskal Kutim, hampir mencapai 80 persen PDRB. Untuk itu, saatnya Kutim berbenah diri. Mencari alternatif pengganti, demi keberlangsungan sumber daya alam (SDA). Yakni mencari alternatif pekerjaan untuk menopang kehidupan.
“Kita sudah mengekspor pisang ke Jepang dan keripik pisang ke Belgia. Tenaga formal sektor yang lain masih didominasi UMKM. Semoga ini terus berkembang sehingga mempengaruhi PDRB kita. Alhamdulillah, sawit juga penyumbang devisa negara yang kedua setelah tambang,” ucapnya.
Terakhir, Ardiansyah meminta para wanita yang bekerja di lingkup pertambangan terus menambah skill untuk meningkatkan kemampuan. Karena di Kutim ada 7 sektor yang nantinya akan dikembangkan selain batu bara.
“Di antaranya pertanian, perkebunan, pertenakan, perikanan, kehutanan dan pariwisata,” pungkas Ardiansyah. (Adv/Adm1)