Kaltim Melek Informasi, Peringkat 7 Diluar Jawa-Bali
Kaltim Melek Informasi, Peringkat 7 Diluar Jawa-Bali
AspirasiNews.id, Samarinda -Menjadi narasumber pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke-29 PWI, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur (Diskominfo Kaltim) Muhammad Faisal menyebutkan, bahwa Kaltim sudah melek digital.
Pencapaian itu, kata Faisal bukan isapan jempol belaka. Karena telah dibuktikan dalam berbagai penilaian indeks dan survei nasional. Pertama, dalam Indeks Literasi Digital, Kaltim berhasil menempati urutan ketiga sebagai provinsi dengan penilaian literasi digital tertinggi secara nasional. Prestasi ini mampu dipertahankan selama dua tahun berturut-turut. Yakni pada mulai 2021 dan 2022 dengan skor 3,62 poin.
Kedua, dalam Indeks Masyarakat Digital (IMD) Indonesia di 2022 yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kaltim berada di peringkat keempat nasional dengan skor 45,06. Setelah Jakarta, Bali, dan Jawa Tengah.
Terbaru, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kaltim mencatat, pengguna QRIS di Kalimantan Timur adalah yang terbanyak se-Pulau Kalimantan. Dengan jumlah pengguna mencapai 392.873 orang dan total transaksi mencapai Rp 128,25 miliar per Desember 2022 lalu.
Dalam pemyampaian tersebut disebutkan, Kaltim juga menjadi satu-satunya provinsi di Kalimantan yang masuk dalam 10 besar indeks kompetitif digital daerah di luar Jawa dan Bali. Kaltim menempati peringkat ketujuh tingkat nasional.
“Kita bangga dengan pencapaian ini, membuktikan masyarakat Kaltim sudah melek digital. Publik harus memahami, bahwa ini bukan settingan. Ini bukan survei asal buat. Mana mampu saya membayar permintaan peringkat-peringkat itu,” kata Kadiskominfo Kaltim, Muhammad Faisal saat menjadi narasumber Jumpa Pers pada Uji Kompetensi Wartawan (UKW) angkatan ke-29 PWI Kaltim Sabtu (13/5/2023).
Di luar pencapaian itu, tentu Kaltim masih memiliki berbagai kendala menuju transformasi digital di Bumi Etam. Terutama dalam pemenuhan akses telekomunikasi kepada masyarakat. Seperti blankspot dan akses penyiaran TV digital (Analog Switch Off/ASO) yang masih rendah.
“Memang masih ada permasalahan. Tapi tetap optimis saja kita mampu menuju transformasi digital sepenuhnya,” pungkas Faisal dihadapan wartawan jenjang UKW Muda dikutip dari website Kominfo Kaltim. (Krv/Adm1)