18/09/2025

POPDA Kaltim-XVII 2025 Sarana Dispora Seleksi Atlet Muda Pelajar

0
POPDA Kaltim-XVII 2025 Sarana Dispora Seleksi Atlet Muda Pelajar.

POPDA Kaltim-XVII 2025 Sarana Dispora Seleksi Atlet Muda Pelajar. Foto ilustrasi pertandingan basket putri pelajar di Samarinda belum lama ini.-IST-

Loading

Iklan Benner Dispora Kaltim 2025

AspirasiNews.id, Samarinda- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), dalam menyongsong Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kaltim-XVII 2025 pada Oktober mendatang, terlihat terus memperkuat barisan. Yakni dengan meningkatkan intensitas seleksi, pelatihan dan pembinaan pada para atlet muda tingkat pelajar yang siap berlaga di POPDA. Karena kompetisi POPDA Kaltim-17 2025 itu akan menjadi panggung pembinaan, sekaligus seleksi lanjutan bagi atlet pelajar Benua Etam, menuju tingkat nasional. Yakni di POPNAS (Pekan Olahraga Pelajar Nasional) garapan Kemempora (Kementrian Pemuda dan Olahraga)-RI pada November 2025 nanti.

Kompetisi tahunan ini jadwalnya sempet molor 2 tahun, yang seharusnya dihelat pada 2023 lalu. Kemudian lokasi tuan rumah juga sudah ditetapkan, sejak POPDA Kaltim-16 2022 di Paser lalu. Yakni untuk POPDA Kaltim-XVII di Penajam Paser Utara (PPU), dan kini dijadwalkan kembali waktunya berlangsung pada awal Oktober 2025 mendatang. Tetapi kali ini akan menandingkan 14 cabang olahraga (Cabor) saja yang telah disepakati bersama Badan Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) di 10 kabupaten kota se-Kaltim. Jumlah 14 Cabor POPDA Kaltim ini mengacu pada 21 Cabor di POPNAS.

Bankkaltimtara BPD KUR 2024
Bankkaltimtara BPD KUR

“Ajang ini menjadi bagian dari peta jalan pembinaan. Sekaligus sarana deteksi dini untuk menjaring atlet potensial sejak usia muda. Jadi POPDA ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi, melainkan medium penting dalam sistem pembinaan atlet pelajar,” jelas Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim Rasman Rading, baru-baru ini.

Rasman mengatakan, POPDA Kaltim-17 2025 ini juga akan menjadi jembatan strategis menuju POPNAS. Yakni sebagai ajang nasional yang lebih besar. Karena skalanya nasional, se-Indonesia dan diikuti oleh semua perwakilan provinsi. Jadi Kata Rasman, dengan melalui proses seleksi secara degradasi dalam kompetisi tersebut hasilnya diyakininya secara alamiah. Dengan harapan para atlet yang tampil bukan hanya berprestasi secara teknis, tetapi juga siap secara mental.

“Popda bukan semata perebutan medali. Tetapi momentum untuk menggerakkan ekosistem pembinaan olahraga pelajar di Kaltim. Dari sini, bibit-bibit baru kita harapkan bisa berkembang hingga ke panggung nasional,” urai Rasman mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK).

Jadi Rasman menekankan, POPDA tidak lagi dianggap sebagai kegiatan seremonial tahunan saja. Namun pertandingan tersebut kini diposisikan sebagai sarana dan strategi utama dalam membangun fondasi prestasi olahraga sejak dini. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim, melalui Dispora, menargetkan POPDA sebagai titik awal pengembangan atlet pelajar potensial. Tentunya mereka yang mampu bersaing di tingkat nasional hingga internasional.

“Jadi POPDA adalah ajang pemetaan atlet muda pelajar se-Kalimantan Timur. Sehingga POPDA ini memiliki peran strategis dalam jalur pembinaan jangka panjang. Fokus utama kami bukan hanya pada hasil akhir pertandingan, tapi bagaimana event ini bisa jadi sarana deteksi dan pengembangan atlet pelajar sejak awal,” tutur Rasman di Kantor Dispora Kaltim, Gedung Kadrie Oening (GKO) Tower, Jalan PM Noor, Sempaja, Samarinda.

Urai Rasman, Dispora tidak hanya fokus pada kualitas pertandingan, namun Dispora Kaltim juga akan memastikan pelaksanaan POPDA tetap menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas. Satu diantaranya, harus memegang teguh peraturan dan tata tertib (Tatib) di POPDA. Yakni kebijakan utama itu adalah pembatasan usia peserta, yaitu hanya pelajar aktif yang lahir mulai 1 Januari 2008 atau masih 17 tahun yang boleh ambil bagian. Jika lahirnya dibawah 1 januari 2008, misalkan 12 desember 2007, ini usianya sudah 18 tahun. Ketentuan ini diberlakukan untuk menjaga kemurnian kompetisi dari potensi penyalahgunaan status atlet.

Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim Rasman Rading

“Kami ingin ajang ini benar-benar milik pelajar. Tidak ada tempat bagi atlet profesional yang sudah terbiasa tampil di level tinggi,” tegas Rasman.

Rasman juga menjelaskan, POPDA Kaltim-17 2025 ini lebih dari sekadar kompetisi, namun akan diarahkan untuk memperkuat sistem pembinaan berjenjang. Yakni menuju level lebih tinggi di POPNAS Kemenpora-RI pada November 2025 di Jakarta. Jadi dalam setiap partisipasi, capaian, dan medali akan menjadi pijakan bagi pembinaan lanjutan secara sistematis serta terukur.

“Kami ingin membentuk ekosistem olahraga pelajar yang berkesinambungan. Siapapun yang menunjukkan bakat, akan kami pantau dan fasilitasi. Agar terus berkembang mengharumkan dunia keolahragaan Kaltim,” ungkap Rasman.

Rasman juga mengungkapkan, bahwa dengan pendekatan yang lebih terarah dan selektif ini, Dispora Kaltim punya harapan besar pada POPDA Kaltim 2025 ini. Yakni mampu menjadi lumbung atlet muda berbakat yang kelak mengharumkan nama Kalimantan Timur di berbagai level kompetisi.

Adapun daftar 14 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di POPDA Kaltim-XVII 2025 di PPU pada Oktober nanti diantaranya. Atletik, renang, panahan, bola voli, bulu tangkis, bola basket, sepak bola, karate, pencak silat, taekwondo, judo, tinju, menembak, dan senam. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan