17/01/2025

Pemkab Cegahan Kasus Stunting di Kutim dan Kaltim, Fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

0
Pemkab Cegahan Kasus Stunting di Kutim dan Kaltim, Fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Pemkab Cegahan Kasus Stunting di Kutim dan Kaltim, Fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan

Loading

AspirasiNews.id, Sangatta– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus melakukan penanganan pencegahan dan mengatasi permasalah kasus stunting di wilayahnya. Hal ini aplikasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kutai Timur dengan sungguh-sungguh. Caranya melakukan intervensi pada 1.000 hari pertama kehidupan, sebagai langkah kunci dalam mencegah stunting. Diketahui stunting ini merupakan kondisi hambatan pertumbuhan anak, akibat kekurangan gizi kronis, Dan, masih menjadi perhatian serius di Kalimantan Timur (Kaltim).

Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman 2024

“1.000 hari pertama kehidupan mencakup 270 hari selama kehamilan, hingga anak berusia dua tahun. Periode ini adalah waktu emas, untuk memastikan anak tumbuh sehat dan berkualitas,” ungkap dr Bahrani belum lama ini.

Pemerintah setempat telah mengimplementasikan berbagai program, untuk mengatasi stunting ini. Satu diantaranya adalah, pemberian nutrisi yang cukup bagi ibu hamil dan anak.

Selain itu, pemantauan rutin terhadap tinggi dan berat badan bayi, dengan alat antropometri. Langkan ini juga menjadi aksi penting, untuk mendeteksi potensi stunting sejak dini.

“Pengukuran ini sangat penting. Jika masalah terdeteksi lebih awal, intervensi gizi bisa segera dilakukan,” katanya.

Bahrani juga mengungkapkan, bahwa angka stunting di Kalimantan Timur menunjukkan tren penurunan. Data ini membuktikan bahwa kinerja mengatasi stunting terus dilakukan.

Tetapi Dirinya menekankan, perlunya pembaruan data secara berkala. Untuk mengevaluasi efektivitas program yang telah dijalankan. Karena dnegan data akan diketahui, tidakan program apakah sudah optimal atau perlu ditingkatkan lagi.

“Peningkatan kesadaran masyarakat dan program edukasi, untuk calon ibu sangat membantu menekan angka stunting. Anak-anak yang tumbuh sehat akan menjadi generasi yang cerdas dan produktif di masa depan,” urai Bahrani lagi.

Dia berharap, kolaborasi lintas sektor terus diperkuat, untuk mendukung pencegahan stunting. Menurutnya, masalah ini adalah tanggung jawab bersama. Yaki memerlukan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

“Nutrisi yang baik pada anak-anak kita hari ini akan menentukan masa depan bangsa,” tutup dr Bahrani.

Pemerintah optimis bahwa dengan fokus pada masa kritis 1.000 hari pertama kehidupan. Generasi muda di Kalimantan Timur, khususnya Kutim, akan tumbuh menjadi individu yang sehat dan cerdas. Sehingga siap menghadapi tantangan di masa depan. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan