3.931 CPNSD Kutim Ikuti SKD-CAT, Rebutkan 280 Formasi dan Terbanyak Tenaga Kesehatan
AspirasiNews.id, Sangatta– Ribuan pelamar Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah (CPNSD) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memulai babak seleksi kompetensi dasar (SKD), dengan penuh antusiasme dan harapan. Tercatat ada 3.921 pelamar mengikuti proses awal seleksi. Mereka memperebutkan 280 formasi yang disetujui oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Dari jumlah tersebut, sekitar 2.500 pelamar berhasil lolos verifikasi berkas. Sementara 1.400 lainnya gugur di tahap administrasi.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kutim, Misliansyah mengungkapkan. Bahwa seluruh proses seleksi kini sepenuhnya berbasis daring melalui platform SSCASN-BKN (Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara-Badan Kepegawaian Negara. Bertujuan menghilangkan interaksi tatap muka langsung untuk proses administrasi.
“Hari pertama tes SKD-CPNSD ini dimulai pada pukul 08.00 WITA dan diperkirakan selesai pada pukul 17.00 WITA. Dengan empat sesi, yang masing-masing diikuti oleh 100 peserta. Rangkaian tes akan berlangsung selama enam hari, menggunakan dua ruangan CAT (Computer Assistad Test) di BKPSDM Kutim,” ujar Misliansyah, pada Senin (5/11/2024).
Penempatan Terbuka untuk Wilayah Kutim
Dari total 2.022 peserta yang mengikuti SKD di Sangatta, beberapa di antaranya memilih lokasi tes di luar Kutim. Namun formasi penempatan tetap akan dialokasikan di wilayah Kutim. Pemilihan lokasi tes yang fleksibel ini, bertujuan memberi kemudahan bagi para peserta. Karena mereka tersebar di berbagai daerah.
Pemkab Kutim sebenarnya mengajukan usulan formasi sekitar 300 jabatan berdasarkan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja (Anjab-ABK). Namun hanya 280 formasi yang disetujui Kemenpan-RB. Misliansyah menjelaskan, bahwa penyesuaian seperti ini wajar terjadi di setiap daerah. Karena keputusan akhir bergantung pada analisis mendalam oleh Tim Panselnas (Panitia Seleksi Nasional) Kemenpan-RB.
“Tahun 2022-2023, kami mengajukan formasi berdasarkan kebutuhan di Kutim. Dengan estimasi 13.000 posisi untuk Anjab-ABK ini. Tetapi hanya 280 formasi CPNSD yang disetujui. Kami harap melalui tes tahun ini, seluruh kebutuhan formasi bisa terpenuhi. Termasuk di 18 kecamatan Kutim,” ujar Masliansyah lagi.
Formasi Kesehatan Mendominasi, Guru Berkurang
Formasi kesehatan dan teknis mendominasi alokasi CPNSD tahun ini, sementara kebutuhan guru berkurang. Karena banyak posisi telah terisi melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) pada seleksi tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, tahun ini terdapat ribuan guru yang lulus jalur P3K. Sehingga mengurangi kebutuhan formasi CPNSD untuk jabatan guru di tahun 2024.
Mengisi Kekosongan Akibat Pensiun dan Mutasi
Sementara itu, Kutim juga terus mengalami kekosongan formasi akibat pensiun, mutasi, atau PNS yang mengundurkan diri. Pada 2023, tercatat 135 PNS di Kutim pensiun karena berbagai alasan. Termasuk usia, meninggal dunia, dan mutasi ke luar daerah.
“Per November 2024 ini, ada 119 PNS yang sudah purna tugas, dan dua orang yang pensiun dini atas permintaan sendiri. Formasi kosong ini akan kami usulkan kembali tahun depan,” jelas Misliansyah.
Dalam pelaksanaan SKD, peserta diwajibkan melalui pemeriksaan ketat, sebelum memasuki ruangan Computer Assisted Test (CAT). Setiap peserta harus melakukan konfirmasi kehadiran dan menitipkan barang-barang pribadi. Seperti ponsel, ikat pinggang, dan perhiasan di loker yang disediakan. Ini sesuai dengan aturan yang ketat di lokasi tes.
“Seleksi yang ketat dan transparan ini diharapkan mampu menghasilkan CPNS berkualitas, yang akan memperkuat layanan publik di Kutim. Enam hari ke depan akan menjadi momen penentuan bagi para peserta, yang memperebutkan posisi strategis dalam pemerintahan daerah,” pungkas Masliansyah. (Adv/Adm1)