17/01/2025

Disdik Meriahkan HUT 25 Kutim dengan Festival Magic Land, Kenalkan Adat Budaya-Kuliner pada Pemuda

0
Disdik Meriahkan HUT 25 Kutim dengan Festival Magic Land, Kenalkan Adat Budaya-Kuliner pada Pemuda

Disdik Meriahkan HUT 25 Kutim dengan Festival Magic Land, Kenalkan Adat Budaya-Kuliner pada Pemuda

Loading

AspirasiNews.id, Sangatta- Pemerintah Kabupeten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus menunjukkan eksistensinya dalam mendukung perkembangan budaya di wilayahnya. Keseriusan itu dibuktikannya dengan menggelar “Festival Magic Land Kutai Timur 2024”. Acara ini menjadi wadah bagi pelajar di Kutim untuk mengekspresikan kreativitasnya, sekaligus mengenalkan kekayaan budaya lokal.

Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman 2024
Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman

Puncak acara adalah usaha pemecahan rekor MURI (Museum Rekor Indonesia), dalam kategori melukis batik Wakaroros terbanyak. Wakaroros adalah batik khas Kutim, yang berasal dari Suku Dayak Basap. Kegiatan ini diadakan pada, Selasa (29/10/2024) di Kawasan Polder Ilham Maulana, Sangatta. Kemeriaan acara yang melibatkan ribuan peserta dan mampu menyedot ribuan pengunjung ini merupakan ragkaian dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25, Kabupaten Kutai Timur.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim, Mulyono yang hadir dalam acara tersebut menjelaskan. Bahwa motif Batik Wakaroros merupakan simbol dari budaya asli Kutim, yang kini sudah mendunia.

“Ya, batik ini merupakan batik khas dan asli Kabupaten Kutai Timur dari Suku Dayak Basap. Kegiatan membatik dalam acara ini, kita ingin mengenalkan budaya kita,” jelas Mulyono.

Tak hanya sekadar mengenalkan budaya cara membatik saja. Tetapi batik Wakaroros telah menjadi representasi Kutim di kancah internasional. Karena prosesnya yang unik, juga motifnya yang indah.

“Jangan salah! Batik Wakaroros khas Kutim ini sudah pernah tampil dalam event nasional, bahkan sudah tampil di Amerika juga. Jadi ini bukti bahwa budaya kita bisa go internasional,” seru Mulyono.

Melalui Festival Magic Land ini, pihaknya berharap dapat menginspirasi lebih banyak anak muda. Yakni untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya lokal.

Festival ini bukan sekadar acara seremonial, melainkan juga sebagai ruang bagi para pelajar. Untuk mengasah bakat seni mereka, khususnya dalam bidang seni batik. Dalam kesempatan ini, ratusan siswa dari berbagai sekolah di Kutim berpartisipasi dengan penuh semangat. Tampak mereka mengekspresikan kebanggaannya, terhadap motif Batik Wakaroros yang sarat akan makna itu.

Mulyono membeberkan, bahwa motif batik ini terinspirasi dari ukiran kayu Dayak Basap. Dengan corak Akar Oros dan Tanaman Paku. Ini melambangkan keunikan alam Kutim.

“Kedepan kami punya keinginan besar, tidak hanya batik Wakaroros saja yang diharapkan bisa meraih pengakuan nasional maupun internasional. Tetapi juga berbagai bentuk kebudayaan lain yang mencerminkan kekayaan budaya Kutim,” beber Mulyono. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan