Peletakan Batu Pertama Bupati, Resmikan Pembangunan MPP dan UMKM Center Kutim
AspirasiNews.id, Sangatta- Kutai Timur (Kutim) bersiap mempunyai Mal Pelayanan Publik (MPP) dan Gedung UMKM Center yang representatif. Tentunya suasananya nyaman dan letaknya strategis. Hal itu segera dikabulkan oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman. Karena sudah dilakukan peletakkan batu pertama. Menandai pembangunan awal MPP dan Gedung UMKM Center yang terletak di Jalan APT Pranoto pada Rabu (11/9/2024). Kegiatan itu diprakarsai oleh DPMPTSP Kutim.
Ardiansyah didampingi Kepala DPMPTSP Kutim Darsafani dan sejumlah pejabat perangkat daerah (PD) dan Forkopimda. Disaksikan tamu undangan dari masyarakat dan berbagai perusahaan. Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman mengutarakan pembangunan MPP dan Gedung UMKM ini adalah unggulan program Pemkab Kutim. Oleh karena itu diwajibkan pelayanananya terukur apa yang akan dilaksanakan.
“Maka pemerintah mengambil keputusan jika kita membangun gedung UMKM Center kenapa tidak dijadikan MPP sekalian. Jadi ketemulah keputusannya gedung UMKM Center sekaligus ada MPP. Dan alhamdulilah, hari ini merupakan salah satu wujud kegiatan yang ditandai dengan peletakan batu pertama,” tegas Ardiansyah.
Ardiansyah juga merasa yakin bahwa Kutim menurut Bappenas sebagai satu wilayah sebagai penyangga ekonomi kreatif (Ekraf) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Untuk itu dibutuhkan kebersamaan dalam meningkatkan berbagai pelayanan.
“Dan, tentunya MPP dan UMKM Center ini dipersiapkan untuk mengkoneksikan dengan persiapan kita. Sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK) yang fungsional. Alhamdulillah satu perusahaan sudah masuk di sana beroperasi,” kata Ardiansyah.
Diterangkan Ardiansyah lagi, ada 3 perusahaan menyusul yang sudah mau masuk. Kemudian satu perusahaan juga tertarik dari Tiongkok yang sebelumnya sudah bertemu. Mereka didampingi oleh Staf Kedubes Tiongkok untuk Indonesia. Bersama Asisten II Provinsi Kaltim ingin berinvestasi di KEK Maloy.
“Tidak tanggung-tanggung dari 500 hektare yang dimiliki KEK MBTK, perusahaan tersebut meminta 300 hektare untuk operasional wilayah kerja. Namun maunya mereka juga mintanya 1.000 hektare. Nah mereka pun menanti jika ada MoU bersiap memperluas koordinasi dengan pihak terkait. Kemudian investasinya ingin memanfaatkan wilayah usaha (wiluh) sampai 80 tahun. Sesuai peraturan yang ada kita tinggal tunggu responnya. Saya pun diundang untuk hadir di Mahakam Expo Investment di Bali mendatang untuk berkoordinasi,” sebut Ardiansyah
Selanjutnya, Bupati Ardiansyah meminta DPMPTSP Kutim untuk bisa menghadirkan pojok cafe serta ada hiburan musik di MPP dan Gedung UMKM Center tersebut. Agar lebih menarik perhatian pengunjung. Bahkan area indoor juga bisa digunakan untuk pelayanan. Bekerjasama dengan Kemenag serta pelayanan haji.
“Hadirnya ini kita berharap sebagai salah satu icon Kutim menjadi wujud pembangunan Kutim. Terus bersemangat lebih baik lagi dalam pembangunan Kutim. Kutim harus bangga tahun ini, dikarenakan tahun ini bersejarah. Yakni Kutim menjadi bagian Kaltim dalam perayaan HUT ke-79 Kemerdekaan RI,” urai Ardiansyah lagi.
Sementara Kepala DPMPTSP Kutim Darsafani melaporkan. Jika pembangunan MPP dan Gedung UMKM Center ini menggelontorkan dana APBD Kutim. Totalnya sebesar Rp 43 miliar.
“Untuk tahap pertama menggunakan anggaran pembangunan sebesar Rp 8 miliar. Untuk luasnya bangunan ini sebesar 33 x 43 meter,” tegasnya.
Darsafani menambahkan, jika pembangunan MPP dan Gedung UMKM Center ini dibangun sebagai tersedianya MPP dan UMKM Center di kabupaten/kota. Sesuai arahan Presiden RI Jokowi melalui Perpres 89 Tahun 2021. Tentang Pelayanan Publik.
“DPMPTSP Kutim menindaklanjuti Perpres ini dengan menghadirkan MPP yang terintegrasi dengan UMKM Center. Hal ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah melayani kebutuhan masyarakat terkait perizinan usaha,” ujar Darsafani.
Kemudian diungkapkannya sebagai mengintegrasikan dalam meningkatkan kecepatan menjangkau keamanan pelayanan. Meningkatkan daya saing dan kemudahan. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui UMKM. Kemudian hadirnya pembangunan itu tersusun anggaran MPP dan UMKM Center, dengan membentuk tim percepatan. Serta melakukan koordinasi stakeholder dalam integrasi pelayanan MPP dan UMKM Center. Satu diantaranya membentuk koordinasi MoU penyelenggaraan MPP dengan 13 instansi vertikal BUMN, BUMD dan 17 perangkat daerah (PD).
“Setkab Kutim juga akan membuka pelayanan dan dalam proses penandatanganan,” jelasnya.
Selanjutnya, pembangunan saat ini dilakukan peletakan batu pertama di Jalan APT Pranoto. Pengerjaan pembangunan dilakukan DPUPR Kutim. Berikut beberapa PD Setkab Kutim yang akan bergabung di MPP. Yakni seperti DPUPR, DLH, Disbun, Dispar, Dinas Perikanan, Dishub, Dinas Perkim, Disnakertrans, Disperindag dan lainnya.
Kesemuanya kini sudah tengah dibuat SK-nya. Kemudian untuk instansi atau lembaga vertikal yang sudah akan bergabung diantaranya. Kanwil Ditjen Pajak, Imigrasi, Samsat, Perumdam TTB Kutim, Pos Indonesia, BPJS Ketenagakerjaan, Bankaltimtara. Selanjutnya menyusul ada PLN, Pengadilan Agama, BNI dan Mandiri. (Adv/Adm1)