Sekolah Olahraga Atlet Disabilitas (SKODI) Kaltim Segera Terwujud, Sesuai Visi Presiden Prabowo

Sekolah Olahraga Atlet Disabilitas (SKODI) Kaltim Segera Terwujud, Sesuai Visi Presiden Prabowo. Pertandingan di acara Paperda Atlet Disabilitas Kaltim 2024 lalu.

AspirasiNews.id, Samarinda- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) terus menaruh perhatian serius, dengan berkomitmen untuk meningkatkan prestasi atlet penyandang disabilitas di wilayahnya. Yakni dengan mengutamakan prinsip kesetaran atau inklusif, dalam pembinaan atlet difabel jangka panjang. Terbaru Dispora belum lama ini memunculkan ide wacana pembangunan sekolah olahraga khusus. Yakni Sekolah Khusus Olahragawan Disabilitas Indonesia (SKODI), yang mirip dengan SKOI yang sudah ada sejak 2011 silam.
Misi inisiatif langkah besar Dispora ini akan segera terwujud di Bumi Etam. Karena sejalan dengan visi pemerintah Presiden RI, Parabowo Subianto. Yakni menekankan pentingnya perhatian yang sama, kepada semua lapisan masyarakat, tanpa memandang kondisi fisik. Terlebih anggota atlet disabilitas di Kaltim yang dinaungi oleh NPCI (National Paralympic Committee Indonesia) Kaltim ini, jumlahnya mencapai 300-an lebih. Bahkan ratusan atlet Kaltim yang dikirim saat pertandingan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas)-XVII tahun 2024 di Solo meraih peringkat 13 dari 35 Provinsi se-Indonesia.

“Tujuan utama SKODI ini untuk mencetak atlet disabilitas berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Juga terinspirasi dari SKODI Solo, yang menjadi barometer sekolah inklusi di Indonesia,” jelas Kepala Bidang (Kabisd) Pembudayaan Olahraga Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta belum lama ini di kantornya.
Pria yang akrab disapa Bagus Sugiarta ini menambahkan, bahwa pembangunan SKODI Kaltim itu merupakan langkah strategis nyata Pemprov. Terutama dalam memberikan perhatian besar dan khususnya pada peningkatan prestasi atlet disabilitas pada dunia keolahragaan. Dikatakan Bagus, pihaknya berkeinginan besar, agar sekolah olahraga khusus tersebut dapat menjadi wadah bagi atlet disabilitas. Yakni menjadi wahana dalam pembinaan dan mengembangkan potensi atlet difabel secara sistematis.
“Kita berupaya menciptakan aturan dan regulasi yang diperlukan. Agar sekolah berbasis olahraga ini dapat menjadi tempat pembentukan bibit-bibit atlet yang berprestasi,” tutur Bagus Sugiarta mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK) baru-baru ini.
Ditambahkan Bagus, bahwa inisiatif langkah strategis besar tersebut juga sejalan dengan visi dan misi Presiden RI Prabowo Subianto. Yakni yang menekankan pentingnya perhatian yang sama, kepada semua lapisan masyarakat. Tanpa memandang kondisi fisik. Sehingga ini, di yakini pihaknya harus segera diwujudkan untuk di daerah, agar pembinaan atlet disabilitas bisa lebih optimal dan komprehensif.
“Semua orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Terutama untuk pembinaan, pelatihan dan pendampingan atlet disabilitas ini tidak ada pembedaan,” ujar Bagus Sugiarta di Kantor Dispora Kaltim, Gedung Kadrie Oening (GKO) Tower, Jalan PM Noor, Sempaja, Samarinda.
Sebelumnya Bagus juga menerangkan, bahwa Kaltim sudah memiliki Sekolah Khusus Olahragawan Indonesia (SKOI) yang sudah berusia 14 tahun. Yakni didirikan pada Januari 2011 yang lokasinya di area Stadion Palaran pasca perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON)-XVII Kaltim 2008 silam. Jadi menurut Bagus, pihaknya sudah saatnya, sekarang mulai mengembangkan sekolah khusus difabel ini.
“Kaltim sudah memiliki sekolah khusus untuk atlet olahraga, namanya SKOI Kaltim. Dan, sekarang saatnya Pemprov mengembangkan program sekolah khusus untuk penyandang difabel SKODI, seperti di Solo,” kata Bagus lagi.
Bagus menekankan, bahwa program itu sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) provinis. Yakni memprioritaskan pembinaan dan pengembangan atlet disabilitas. Dengan mengacu pada prinsip kesetaraan dan tanpa beda dengan atlet non disabilitas.
Dirinya juga menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan diskusi dengan Ketua National Paralympic Committee (NPC) Kaltim. Untuk merujuk pada konsep Sekolah Keolahragaan Disabilitas (SKODI) yang telah berhasil diterapkan di Solo.
“Kami ingin memastikan, bahwa tidak ada yang terlewatkan dalam proses pembinaan atlet berkebutuhan khusus ini di Kaltim,” terang Bagus.

Bagus menguraikan, dengan adanya sekolah khusus tersebut. Para atlet berkebutuhan khusus diharapkan dapat mengakses pendidikan dan pelatihan secara sama. Yakni bisa lebih terstruktur dan sistematis, sesuai dengan minat bakat olahraga yang dimiliki masing-masing.
“Kami ingin memberikan pendidikan yang berkualitas dan sama bagi mereka. Jadi ini adalah langkah strategis besar untuk masa depan,” ucap Bagus lagi.
Bagus menekankan, bahwa pihaknya punya harapan besar. Agar rencana pembangunan sekolah olahraga SKODI ini bisa segera terealisasi di Kaltim. Sehingga mampumemberikan dampak positif bagi atlet berkebutuhan khusus di Benua Etam. Karena menurutnya, jika dilakukan pembinan yang konsisten, atlet disabilitas ini hasilnya akan banyak meberikan inspirasi bagi semua pihak.
“Kita ingin menjadikan Kaltim sebagai pusat pengembangan atlet disabilitas di Indonesia. SKODI ini juga sebagai simbol dan pelopor akan perhatian sama rata pada yang berkebutuhan khusus,” tegas Bagus.
Bagus juga membeberkan, dalam upaya memberdayakan atlet disabilitas, Dispora Kaltim memiliki beberapa program strategis. Tentunya yang dirancang dan desain untuk membangun prestasi atlet difabel di bidang olahraga. Program-program tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan potensi dan kemampuan atlet di daerah.
Jadi ditambahkan Bagus Sugiarta lagi, dalam mewujudkannya diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Termasuk lembaga pendidikan dan komunitas olahraga. Seperti sekolah luar biasa (SLB) dan komunitas difabel. Hal ini akan sangat penting dalam mewujudkan program tersebut.
“Kerja sama yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan kita. Jadi kita mengajak semua stakeholder terkait bergandengan tangan, berkontribusi dalam kondisi ini secara bersama,” ajak Bagus Sugiarta.
Diyakini pihaknya, dengan adanya dukungan dari pemerintah dan masyarakat akan lebih maksimal. Jadi pihaknya optimistis, bahwa atlet penyandang disabilitas di Kaltim akan mampu bersaing dan meraih prestasi di kancah nasional dan internasional. Terlebih para atlet difabel yang berkebutuhan khususu di Kaltim dibawah naungan NPCI ini sudah membuktikan pada 2024 lalu saat berkompetisi meraih 38 medali. (Adv/Adm1)