01/10/2025

Dispora Ubah Strategi Pembinaan Atlet Kaltim, Fokus Cabor Produktif Medali

0
Dispora Ubah Strategi Pembinaan Atlet Kaltim, Fokus Cabor Produktif Medali

Dispora Ubah Strategi Pembinaan Atlet Kaltim, Fokus Cabor Produktif Medali seperti Angkat Besi. Namun tidak menutup bagi Cabor beregu yang meraih medali emas. Contohnya Tim Cricket Putri Kaltim ini raih medali emas pada PON XXI di Sumut 2024 lalu.

Loading

Iklan Benner Dispora Kaltim 2025

AspirasiNews.id, Samarinda- Dalam membina dunia olahraga diperlukan langkah cermat dan matang untuk meraih prestasi. Hal inillah yang kini telah dilakukan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim). Diinformasikan, bahwa Dispora Kaltim kini mengambil langkah taktis dalam pembinaan di dunia olahraga. Terlebih saat keterbatasan anggaran dan tuntutan peningkatan prestasi. Maka instansi ini mulai berani melakukan seleksi prioritas. Yakni fokus pada cabang olahraga (cabor) yang memiliki peluang besar menyumbang medali dalam jumlah banyak.

Langkah tersebut diambil bukan tanpa dasar. Melainkan melalui bnerbagai pertimbangan yang masak di internal. Strategi langkah itu dikemukakan oleh Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading. Dia menyebut, strategi itu merupakan hasil evaluasi dari banyaknya keikutsertaan atlet yang tidak sebanding dengan capaian prestasi dalam berbagai ajang nasional. Sehingga, pendekatan berbasis rasionalitas prestasi dan efisiensi pembiayaan kini menjadi kunci arah baru pembinaan.

Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman 2024
Bankkaltimtara Layanan Dalam Genggaman

“Kita tidak bisa lagi berpikir semua cabor harus dibina sama rata. Harus diakui, ada cabor yang memberikan hasil lebih besar dalam satu kali keikutsertaan. Ini bukan soal pilih kasih, tapi tentang mengelola anggaran, dan sumber daya secara strategis,” jelas Rasman, Sabtu (28/6/2025).

Tambah Rasman, ada beberapa cabor yang jadi prioritas. Seperti renang, atletik, dayung, panahan, silat, dan gulat. Eanm Cabor ini menjadi contoh ideal, karena punya banyak nomor pertandingan. Dalam cabor seperti itu, satu atlet bisa berlaga di beberapa nomor sekaligus. Hal itu membuka peluang medali lebih banyak. Berbeda dengan cabor beregu besar, yang satu tim hanya bertarung untuk satu medali.

tetapi Rasman juga menekankan, bahwa pendekatan ini tidak berarti mengabaikan cabor lain. Khususnya cabor yang bersifat beregu, atau lebih populer di masyarakat. Sehingga cabor beregu perlu dipertimbangkan lagi kepeutusannya.

“Kami tetap mendampingi semua cabor. Tapi harus ada prioritas, karena tidak mungkin semua mendapat porsi yang sama. Terutama jika berkaca pada hasil dan efektivitas saat kejuaraan,” kata Rasman mewakili Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma (AHK).

Langkah tersebut juga menjadi respons atas tantangan keterbatasan anggaran pembinaan olahraga. Dispora Kaltim tidak ingin lagi terjebak dalam pola pembiayaan yang menyebar tipis, tanpa arah yang jelas. Melalui pembinaan yang lebih terfokus, diharapkan anggaran yang tersedia bisa memberi hasil maksimal dan berdampak langsung pada capaian prestasi.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman Rading mengemukakan, Dispora Ubah Strategi Pembinaan Atlet Kaltim, Fokus Cabor Produktif Medali.

Penerapan strategi ini juga diklaim selaras dengan target jangka panjang Pemerintah Provinsi Kaltim. Yaitu meningkatkan peringkat daerah dalam ajang olahraga berskala besar, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON). Rasman juga menyebut, Kaltim tidak ingin hanya menjadi peserta rutin, melainkan pemain serius yang diperhitungkan.

“Fokus utama kita bukan sekadar berpartisipasi. Kita ingin prestasi yang dibanggakan, yang mencerminkan kualitas pembinaan dan semangat juang atlet. Ini tentang marwah daerah juga,” tegas Rasman lagi.

Tak hanya di atas kertas, pendekatan ini juga mulai diterapkan dalam rekrutmen dan pelatihan atlet muda. Dispora Kaltim disebut akan lebih ketat dalam menentukan atlet binaan dan kompetisi yang diikuti. Semua akan diarahkan, agar sumber daya yang dibina benar-benar memiliki potensi dan dedikasi tinggi.

Dengan semangat efisiensi dan hasil maksimal, pendekatan baru tersebut diharapkan tak hanya mengubah peta prestasi olahraga Kaltim. Tetapi juga membentuk ekosistem pembinaan yang sehat, terukur, dan berkelanjutan.

“Olahraga hari ini harus dibina dengan kepala dingin dan strategi yang tepat. Kalau kita bisa optimalkan yang sedikit untuk hasil yang besar, mengapa harus buang tenaga ke hal yang kurang efektif?” pungkas Rasman. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan