30/10/2025

Dispora Kaltim Tegaskan Skema Pembiayaan Olahraga, Fokus pada Event Resmi

0
Dispora Kaltim Tegaskan Skema Pembiayaan Olahraga, Fokus pada Event Resmi

Dispora Kaltim Tegaskan Skema Pembiayaan Olahraga, Fokus pada Event Resmi. Yakni support event yang membawa nama daerah, di level regional, nasional, maupun internasional. Tampak Wagub Kaltim Seno Aji didampingi Gubernur Harum mencoba olahraga Sumpit di area Stadion KAdrie Oening Samarinda belum lama ini.

Loading

Iklan Benner Dispora Kaltim 2025

AspirasiNews.id, Samarinda- Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim menegaskan. Tentang pentingnya pembagian skema pembiayaan secara terukur dan terarah. Hal ini ditekankan oleh Kepala Dispora Kaltim, Agus Hari Kesuma (AHK). Pihaknya tetap membuka ruang bagi semua jenis olahraga, termasuk olahraga tradisional dan komunitas, namun dengan prioritas pembinaan yang lebih terstruktur. Agar semu bisa berjalan dengan lancar dan sesuai dengan program Dispora.

“Olahraga tradisional tetap masuk dalam radar kami. Tapi kita juga harus objektif, bahwa tidak semua event bisa didukung dengan dana pemerintah. Kami perlu menyesuaikan dengan kebijakan pembinaan nasional. Juga tyentang arah pembangunan olahraga daerah serta efisiensi anggaran,” jelas Agus, Sabtu (28/6/2025).

Bankkaltimtara BPD KUR 2024
Bankkaltimtara BPD KUR

AHK menerangkan, banyak masyarakat belum memahami secara utuh. Bahwa pembinaan olahraga oleh pemerintah daerah tidak serta-merta meliputi semua jenis kegiatan, atau turnamen yang berlangsung. Terutama jika kegiatan tersebut tidak mewakili nama daerah secara resmi.

AHK juga memberi contoh, bagaimana sejumlah kejuaraan berskala besar yang digelar oleh komunitas atau individu di luar daerah. Ini sering kali menimbulkan kesalahpahaman publik, ketika peserta dari Kaltim tidak mendapat dukungan dana. Jadi ini yang harus dipahami oleh masyarakat.

“Contohnya kejuaraan biliar di Jakarta dengan hadiah besar. Kalau itu keikutsertaan pribadi dan tidak membawa nama Kalimantan Timur secara resmi. Maka itu di luar ranah pembiayaan pemerintah,” tegas AHK.

Agus juga menambahkan, Dispora Kaltim tetap berkomitmen mendukung berbagai cabang olahraga (Cabor) yang memiliki sistem pembinaan yang jelas. Kemudian struktur kepengurusan yang terdaftar, dan agenda kompetisi yang masuk kalender resmi.

“Yang pasti kami support adalah event yang membawa nama daerah, baik di level regional, nasional, maupun internasional. Apalagi kalau atletnya berpotensi mewakili Indonesia. Ini bukan soal cabang olahraga apa. Tapi bagaimana status event-nya dan representasi yang dibawanya,” ujar AHK.

AHK menguraikan, dukungan pemerintah tidak hanya berbentuk dana kegiatan. Dispora Kaltim juga aktif memfasilitasi pelatihan, pembinaan jangka panjang. Hingga pengembangan sarana dan prasarana, smeua memadahi.

DIa menilai, perlu ada sinergi dan pemahaman bersama. Antara pelaku olahraga, komunitas, dan pemangku kepentingan. Agar tidak terjadi salah persepsi dan ekspektasi yang berlebihan. Dirinya juga menyebut, bahwa olahraga tradisional memiliki nilai penting, sebagai warisan budaya.

Karenanya, Dispora tetap akan mengakomodasi cabang-cabang olahraga lainnya. Seperti sumpit, engrang, tarik tambang, dan lainnya. Namun dengan skema yang diarahkan ke ajang resmi. Seperti Festival Olahraga Rekreasi Daerah (FORDA), Pekan Olahraga Tradisional, dan program yang masuk dalam kalender Kemenpora.

“Kalau olahraga tradisional masuk dalam event resmi seperti FORDA, tentu kami fasilitasi. Tapi kalau event yang digelar hanya sekadar hiburan komunitas tanpa format pembinaan, atau mewakili daerah. Ya kami mendorong itu ditangani swasta atau gotong royong masyarakat,” beber AHK.

Dengan adanya keterbukaan informasi ini, Agus menaruh harapan besar pada masyarakat. Terutama komunitas olahraga. Memahami bahwa pemerintah tidak menutup mata terhadap kegiatan mereka. Hanya saja, dalam rangka penataan sistem pembinaan olahraga yang lebih kuat. Dispora Kaltim harus memprioritaskan kegiatan yang berdampak langsung pada pembinaan atlet dan citra daerah.

“Ini bukan soal mendiskriminasi cabang atau kelompok tertentu. Tapi kita harus tegas, dalam membuat skala prioritas. Kalau tidak, pembinaan olahraga kita tidak akan punya arah,” tutup AHK.

AHK juga mengajak komunitas olahraga dan pengurus cabang untuk terus membangun komunikasi dengan pemerintah. Termasuk melalui proposal yang jelas dan terverifikasi. Dengan begitu, setiap dukungan bisa dipertanggungjawabkan. Jadi bisa membawa manfaat konkret bagi pembinaan olahraga di Benua Etam. (Adv/Adm1)

Tinggalkan Balasan