27/07/2024

Pria Samarinda di Mangsa Harimau Sumatra Peliharaan Majikannya, Jasad Korban Kondisinya Mengenaskan

0
Harimau makan orang di samarinda

Pihak kepolisian Polresta Samarinda langsung berjaga amankan kandang Harimau Sumatra peliharaan warga ilegal yang memangsa seorang ART hingga tewas mengenaskan di sekitar kandang

AspirasiNews.id, Samarinda- Harimau Sumatra peliharaan warga Samarinda telah memangsa seorang pria, Sabtu (18/11/2023). Kondisi jasad korban begitu mengenaskan dan tragis. Diketahui korban itu bernama Suprianda (27). Dia bekerja di sebuah rumah mewah Jalan Wahid Hasyim II Nomor 91 RT 11 Kelurahan Sempaja Barat Kecamatan Samarinda Utara ini dikabarkan sudah 3 tahun. Tugas asisten rumah tangga (ART) ini hanya memberi makan hewan peliharan majikannya. Yakni, satu Harimau Sumatra dan beberapa ekor anjing di kandang bagian belakang rumah tersebut.

BANKALTIM EMAS

Diketahui Suprianda ini adalah warga Jalan Karya Baru (Gunung Malang) Kelurahan Sempaja Kecamatan Samarinda Utara. La Ura, kerabat korban mengatakan bahwa pertama kali korban ditemukan oleh istrinya. Istrinya curiga sejak pagi saat dihubungi melalui saluran telepon korban tidak ada kabar.

“Jadi kami langsung dihubungi kalau dia (korban) meninggal di kandang Harimau. Setelah itu kami langsung kesini (kandang). Namun posisi harimau berada didalam kandangnya,” ungkap La Ura saat dijumpai dilokasi kejadian. Sabtu (18/11/2023).

HARIMAU yang menerkam dan memangsa Surianda hingga tewas saat memberi makan di kandangnya

Evakuasi korban di kandang itu dilakukan oleh rekan kerja dan keluarga korban dengan susah payah dan penuh drama. Karena menurut keluarganya, korban berawal akan memberi makan di dalam kandang Harimau tersebut bersamaan dengan beberapa anjing. Hal ini dikuatkan saat keluarga datang, bahwa kandang tersebut tidak terkunci dan korban berada di sekitar kandang. Setelah dirasa aman, korban yang penuh bersimbah darah itu langsung dibawa menuju rumah sakit terdekat.

“Korban itu kakak saya. Namanya Suprianda. Dia memang disuruh bosnya kasih makan harimau itu,” ujar Hanifah (26) adik korban saat dijumpai beberapa media.

HARIMAU dalam kandang ditemani seekor anjing dengan sekitarnya masih ada bercak darah, diduga bekas luka dari korban penerkaman Harimau tersebut.

Di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS), korban telah berada diruang jenazah. Terdapat beberapa luka terbuka di sekujur tubuh jenazah. Dicurigai hasil cabikan dari cakaran dan gigitan harimau peliharaan tersebut. Bahkan bagian kepala janazah sudah rusak parah, tangan-kaki juga terputus serta ada beberapa organ tubuh korban sudah tidak utuh. Hal ini diperkuat oleh foto-foto yang diperlihatkan oleh pihak keluarga.

Terlihat sekira Pukul 17.45 WITA di lokasi kejadian, puluhan polisi berseragam lengkap terlihat berjaga-jaga dilokasi kandang nahas itu. Diiringi kedatangan rombongan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Timur (Kaltim). Bertujuan untuk melakukan identifikasi dan upaya evakuasi binatang dilindungi tersebut.

Tampak terlihat ceceran darah segar disekitar kandang masih belum mengering. Di dalam kandang tersebut juga ada seekor anjiing berwarna kuning keemasan menemani Hariamau bercorak emas dengan loreng hitam disekujur tuhunya. Tampak tatapan harimau itu begitu tajam pada setiap yang datang, seolah siap menerkam. Berbeda dengan anjing di sebelahnya yang bersikap wajar dan mondar mandir.

Dihimpun dari nformasi yang beredar di masyarakat sekitar. Bahwa hunian tersebut milik seseorang pengusaha tempat kebugaran di Kota Samarinda. Dan sekarang sedang dimintai keterangan serta penahanan di Polresta Samarinda atas kejadian hilangnya nyawa manusia di kediamannya tersebut.

KONDISI situasi bangunan kandang Harimau pemakan manusia di Samarinda di belakang rumah berlantai 2 Jl Wahid Hasim II

Kepala BKSDA Kaltim, Ari Wibawanto mengatakan, usai pihaknya melakukan pemantauan dikokasi kejadian terhadap harimau. Diketahui kepemilikan harimau tersebut tidak memgantongi izin atau ilegal.

“Sejauh ini tidak ada izinnya. Kami tunggu tim dokter dari Samboja, lalu akan lakukan tes DNA untuk memastikan jenis harimau dan usianya,” jelas Ari Wibawanto dilokasi.

BKSDA Kaltim langsung mengevakuasi Hariamu dengan mendatangkan kurungan khusus untuk dilakukan langkah lanjutan.

Selanjutnya setelah pihaknya mengetahui hasil dari tim dokter, akan dilakukan evakuasi terhadap harimau tersebut. Kemudian pihaknya juga akan berkolaborasi dengan kepolisian untuk penanganan kasus kematian ART. Dan, BKSDA fokus pada evakuasi hewan dilindungi yang menuju kepunahan itu.

“Malam ini juga akan kita evakuasi dan di bawa ke lembaga konservasi yang ada di Tabang Kutai Barat Kaltim,” tegas Ari Wibawanto.

Kapolresta Samarinda, Kombespol Ary Fadly sudah melakukan penahanan pemilik rumah berlantai dua tersebut. Dan sudah dilakukan introgasi guna memperoleh informasi secara detail dan jelas untuk berita acara perkara (BAP) kejadian.

“Kami sudah amankan pemilik rumah untuk dimintai keterangan secara rinci. Kemudian jika keterangan BAP lemnkap selanjutnya akan dilakukan oleh TKP di lokasi kejadian,” jelas Ary Fadly.(***)

Tinggalkan Balasan